Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung memberikan apresiasi kepada warga yang masih menjaga tradisi pawai santriwan/santriwati yang berhasil menyelesaikan belajar membaca Al Quran atau khatam.

"Kami harapkan kegiatan pawai atau arak-arakan dengan disertai berbagai pertunjukan seni dambus, campak dan lainnya tetap terjaga karena itu merupakan kekayaan budaya lokal yang harus dikembangkan," ujar Wakil Bupati Bangka Barat, Sukirman di Muntok, Senin.

Hal ini dikatakan Wabup Sukirman menanggapi kemeriahan pesta seni bidaya dan pawai khatam Al Quran di Desa Air Belo, Kecamatan Muntok yang pelaksanaannya berbarengan dengan hari raya Idul Adha 1435 Hijriah.

Sukirman mengatakan budaya pawai keliling kampung bagi para santriwan dan santriwati khatam Al Quran merupakan peninggalan para leluhur yang sarat nilai dan makna.

"Budaya tersebut adalah peninggalan para pendahulu, kami berikan apresiasi kepada warga yang masih mau dan mampu melestarikan kebudayaan tersebut hingga saat ini, pawai tahunan tersebut merupakan bukti yang harus terus dijaga kelangsungannya setiap tahu," kata dia.

Ia berjanji Pemda Bangka Barat akan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan pelestarian budaya, adat dan seni dalam segala bentuk yang ada di desanya masing-masing sebagai warisan leluhur.

"Untuk itu kami mengimbau agar pelestarian tersebut sebisa mungkin pada pelaksanaannya digarap dengan lebih serius dan melibatkan banyak pihak agar suasan lebih meriah," katanya.

Terkait dengan santriwan/santriwati yang sudah berhasil khatam Al Quran ia memberikan apresiasi khusus kepada mereka dan pengajar yang serius dalam menjaga syiar Islam.

Kemandirian dan kesejahteraan warga Bangka Barat tidak akan terwujud sempurna tanpa dukungan masyarakat yang memiliki aklhal mulia, untuk itu kami berharap tahun depan lebih banyak lagi generasi muda yang khatam Al Quran, kata dia.

"Untuk mewujudkan hal itu, perlu dukungan semua pihak untuk bersama-sama mengedepankan generasi muda agar sadar akan pentingnya belajar membaca Al Quran, kami harapkan peran orang tua untuk mendorong terwujudnya keinginan tersebut," kata Sukirman.

Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Jumadil mengatakan pada tahun ini ada 13 orang santriwan/santriwati yang khatam Al Quran dari desa tersebut.

"Sebagai bentuk syukur sekaligus memberikan apresiasi dan menjaga budaya, panitia tetap melkaksanakan kegiatan pawai keliling kampung kepada para santriwan/santriwati," kata dia.

Ia mengatakan, tradisi tersebut akan terus dijaga dan digelar setiap tahun sekali bertepatan dengan peringatab Idul Adha.

"Kami harapkan ke depan lebih banyak generasi usia dini dan generasi muda yang berhasil khatam Al Quran, dam bagi seluruh pihak kami harapkan kerja sama yang lebih erat agar kegiatan lebih meriah sehingga mampu mendatangkan jumlah pengunjung lebih banyak lagi," kata dia.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014