Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sudah memesan sebanyak 280 unit alat pelindung diri (APD), untuk menambah persediaan yang sudah ada di Puskesmas, sebagai antisipasi lonjakan COVID-19.
"Kita sudah melakukan pemesanan, sebagai langkah antisipasi jika persediaan APD yang ada di Puskesmas saat ini belum mencukupi," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, dr Bahrun R Siregar di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, sebanyak 280 APD itu dengan rincian sebanyak 200 unit pemesanan dari pemerintah kabupaten dan sebanyak 80 unit bantuan dari Pemprov Babel.
"Nanti semua APD akan didistribusikan ke seluruh pusat kesehatan masyarakat dan sebanyak 10 unit disalurkan ke RS Siloam," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini terdapat sebanyak 18 unit APD pada setiap pusat kesehatan masyarakat dan jumlah tersebut untuk sementara dianggap sudah cukup.
"Kalau dalam situasi saat ini tentu APD itu sudah cukup, kecuali kalau ada yang positif COVID-19 tentu harus ada stok untuk antisipasi," ujarnya.
Justru itu, kata dia, 280 APD itu merupakan stok yang bisa digunakan saat situasi dan kondisi sudah dinyatakan darurat.
"Tentu kami berharap penyebaran virus COVID-19 semakin melemah, kami mengupayakan antisipasi bukan upaya mengobati pasien yang sudah terjangkiti," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kita sudah melakukan pemesanan, sebagai langkah antisipasi jika persediaan APD yang ada di Puskesmas saat ini belum mencukupi," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, dr Bahrun R Siregar di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, sebanyak 280 APD itu dengan rincian sebanyak 200 unit pemesanan dari pemerintah kabupaten dan sebanyak 80 unit bantuan dari Pemprov Babel.
"Nanti semua APD akan didistribusikan ke seluruh pusat kesehatan masyarakat dan sebanyak 10 unit disalurkan ke RS Siloam," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini terdapat sebanyak 18 unit APD pada setiap pusat kesehatan masyarakat dan jumlah tersebut untuk sementara dianggap sudah cukup.
"Kalau dalam situasi saat ini tentu APD itu sudah cukup, kecuali kalau ada yang positif COVID-19 tentu harus ada stok untuk antisipasi," ujarnya.
Justru itu, kata dia, 280 APD itu merupakan stok yang bisa digunakan saat situasi dan kondisi sudah dinyatakan darurat.
"Tentu kami berharap penyebaran virus COVID-19 semakin melemah, kami mengupayakan antisipasi bukan upaya mengobati pasien yang sudah terjangkiti," ujarnya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020