Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan sosialisasi bahaya virus corona baru (COVID-19) secara masif kepada masyarakat.
"Tim gugus tugas terus bergerak, selain mempersiapkan peralatan medis dan tenaga medis kami juga memperkuat sosialisasi bahaya COVID-19 secara masif hingga ke tingkat desa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah dr Bahrun R. Siregar di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan sosialisasi kesehatan harus digencarkan, terutama di daerah pedesaan yang tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat dengan bahaya COVID-19 masih kurang.
"Justeru itu tim promosi kesehatan terus bergerak yang dibantu tim gugus tugas yang ada di kecamatan dan desa untuk mengajak warga sama-sama memerangi virus corona baru ini," ujarnya.
Bahrun tidak menampik bahwa masih banyak warga yang tinggal di pedesaan menganggap sepele dengan kasus COVID-19.
"Warga terus kami anjurkan untuk tetap berada di rumah dan jaga jarak, sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19," ujarnya.
Ia juga meminta kepada pihak pemerintahan desa untuk mendata warganya, terutama para mahasiswa yang baru pulang kampung, setelah pihak kampus mengeluarkan kebijakan meliburkan aktivitas perkuliahan.
"Pihak desa kami harapkan proaktif, mendata dan melaporkan warganya baik yang berstatus ODP maupun orang dalam risiko (ODR)," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Tim gugus tugas terus bergerak, selain mempersiapkan peralatan medis dan tenaga medis kami juga memperkuat sosialisasi bahaya COVID-19 secara masif hingga ke tingkat desa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah dr Bahrun R. Siregar di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan sosialisasi kesehatan harus digencarkan, terutama di daerah pedesaan yang tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat dengan bahaya COVID-19 masih kurang.
"Justeru itu tim promosi kesehatan terus bergerak yang dibantu tim gugus tugas yang ada di kecamatan dan desa untuk mengajak warga sama-sama memerangi virus corona baru ini," ujarnya.
Bahrun tidak menampik bahwa masih banyak warga yang tinggal di pedesaan menganggap sepele dengan kasus COVID-19.
"Warga terus kami anjurkan untuk tetap berada di rumah dan jaga jarak, sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19," ujarnya.
Ia juga meminta kepada pihak pemerintahan desa untuk mendata warganya, terutama para mahasiswa yang baru pulang kampung, setelah pihak kampus mengeluarkan kebijakan meliburkan aktivitas perkuliahan.
"Pihak desa kami harapkan proaktif, mendata dan melaporkan warganya baik yang berstatus ODP maupun orang dalam risiko (ODR)," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020