Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melaksanakan rapid tes atau tes cepat massal terhadap warga di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Rejosari dan Lontong Pancur, Selasa (12/5) guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).
"Rapid tes massal terhadap warga di Kelurahan Rejorsari dan Lontong Pancur dilakukan karena dua kelurahan itu merupakan daerah yang telah ditemukan adanya warga yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata Kepala Dinkes Kota Pangkalpinang, Masagus M. Hakim di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, rapid tes massal juga dilaksanakan untuk melihat seberapa banyak penyebarannya dan juga bertujuan untuk memetakan COVID-19 di kelurahan itu.
"Rapid tes ini untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Kemarin kita baru melakukan tes ke masyarakat sekitar rumah yang bersangkutan atau pasien positif, karena kita tidak tahu selama ini mungkin dia ke pasar atau berinteraksi dengan orang lain," ujarnya.
Dikatakannya, jika setelah dilakukan rapid tes dan ditemukan warga reaktif COVID-19, maka akan langsung dilakukan pengambilan swab tes atau tes usap dengan mengambil sampel cairan tenggorokan sebagai objek penelitian.
"Kalau ada warga yang positif akan segera kita lakukan swab dan isolasi mandiri. Kalau hasilnya negatif untuk warga tetap berada di rumah dan apabila terpaksa untuk keluar rumah harus tetap memakai masker, pembatasan sosial dan selalu mencuci tangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Rapid tes massal terhadap warga di Kelurahan Rejorsari dan Lontong Pancur dilakukan karena dua kelurahan itu merupakan daerah yang telah ditemukan adanya warga yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata Kepala Dinkes Kota Pangkalpinang, Masagus M. Hakim di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, rapid tes massal juga dilaksanakan untuk melihat seberapa banyak penyebarannya dan juga bertujuan untuk memetakan COVID-19 di kelurahan itu.
"Rapid tes ini untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Kemarin kita baru melakukan tes ke masyarakat sekitar rumah yang bersangkutan atau pasien positif, karena kita tidak tahu selama ini mungkin dia ke pasar atau berinteraksi dengan orang lain," ujarnya.
Dikatakannya, jika setelah dilakukan rapid tes dan ditemukan warga reaktif COVID-19, maka akan langsung dilakukan pengambilan swab tes atau tes usap dengan mengambil sampel cairan tenggorokan sebagai objek penelitian.
"Kalau ada warga yang positif akan segera kita lakukan swab dan isolasi mandiri. Kalau hasilnya negatif untuk warga tetap berada di rumah dan apabila terpaksa untuk keluar rumah harus tetap memakai masker, pembatasan sosial dan selalu mencuci tangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020