Penjualan rumah bersubsidi di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, turun  40 persen akibat pandemi virus corona baru atau COVID-19 dibandingkan kondisi normal sebelumnya.

"Kalau biasanya dalam satu bulan kami bisa menjual empat sampai lima rumah, sekarang hanya satu atau dua rumah yang terjual," kata salah seorang pengembang perumahan subsidi, Dedi di Tanjung Pandan, Rabu.

Menurut dia, selain menurunnya jumlah penjualan ditengah pandemi virus corona baru atau COVID-19 banyak penyelesaian akad kredit yang juga tertunda dikarenakan kebijakan sektor perbankan untuk saat ini lebih ketat.

Dikatakan dia, pihak bank akan menimbang kembali pemberian KPR terhadap pemohon yang sektor pekerjaannya untuk sementara waktu ini terdampak pandemi COVID-19.

"Otomatis kami hanya bisa berjualan tetapi kreditnya untuk saat ini tidak terealisasi kalau saat ini jumlah konsumen kami yang akadnya tertahan ada lima orang," katanya.

Untuk itu, saat ini pihaknya lebih selektif memilih konsumen dalam penawaran dan penjualan guna mendapatkan konsumen yang potensial.

Dedi menambahkan, hal ini dilakukan agar pihak perbankan dapat memberikan kelonggaran dalam persetujuan realisasi akad kredit dengan mempertimbangkan pekerjaan dan profesi.

"Misalnya konsumen yang pekerjaannya PNS atau karyawan BUMN itu kami dahulukan dalam membangun rumah. Pihak Bank juga akan memberikan kelonggaran tidak masalah dan aman yang jelas tidak punya tanggungan lain di bank atau finance lain seperti kredit mobil dan jenis kredit lainnya," ujarnya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020