Produksi ikan hasil tangkapan nelayan Sungailiat, Bangka Belitung yang melakukan pembongkaran di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat pada Mei 2020 tercatat 297 ton lebih atau mencapai nilai lebih dari Rp4 miliar.

Kepala PPN Sungailiat, Anam Tofani di Sungailiat, Selasa mengatakan, jumlah produksi ikan hasil tangkapan nelayan tradisional di wilayah kerjanya pada Mei 2020 mencapai 297 ton lebih dengan berbagai jenis ikan, alat tangkap serta kapasitas kapal penangkapan.

"Jumlah produksi ikan hasil tangkapan pada bulan tersebut lebih rendah dibandingkan pada bulan sebelumnya atau April 2020 yang mencapai 547 ton lebih dengan nilai produksi mampu mencapai hampir Rp7 miliar," jelasnya.

Menurunnya produksi tangkapan ikan oleh nelayan di bulan Mei itu kata dia, dipengaruhi oleh rendahnya jumlah kapal yang masuk melakukan pembongkaran yakni hanya sebanyak 347 kapal atau lebih sedikit dibandingkan April 2020 sebanyak 446 unit kapal dengan berbagai jenis alat tangkap.

"Rendahnya jumlah kapal yang masuk dipengaruhi oleh bersamanya bulan ramadhan dimana sebagian nelayan tradisional tidak melakukan aktivitas  penangkapan serta cuaca di daerah penangkapan yang dianggap kurang aman," katanya.

Dikatakan, kondisi cuaca di daerah penangkapan menjadi pengaruh besar dengan hasil tangkapan nelayan, dimana pada saat terjadi angin kencang dan gelombang pasang di bulan tertentu, produksi ikan dipastikan mengalami penurunan, begitu pula sebaliknya.

 "Pengalaman tahun sebelumnya, bulan Juni sampai Agustus produksi ikan hasil tangkapan nelayan mengalami penurunan akibat kondisi cuaca dan gelombang pasang, dan kembali normal memasuki bulan September," ujarnya.

Dia mengimbau seluruh nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan baik yang menggunakan kapal penangkapan kapasitas kecil dan besar, agar tetap memperhatikan kondisi keselamatan dengan melengkapi alat keselamatan karena perubahan cuaca di laut dapat terjadi kapan saja.

 

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020