Muntok (Antara Babel) - Direksi PDAM Tirta Sejiran Setason, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung mempertanyakan komitmen PT Timah Tbk dalam pengelolaan aktivitas penambangan bijih timah di sekitar kolam sumber air baku di Kolong Menjelang Muntok.

"Sudah tiga tahun lebih Direksi PT Timah berjanji akan menata aktivitas penambangan di lokasi itu agar tidak mengganggu ketersediaan air baku di kolam PDAM, namun sampai saat ini tidak ada realisasinya," ujar Direktur PDAM Tirta Sejiran Setason, Chairul Amri Rani di Muntok, Rabu.

Ia mengatakan, jika PT Timah sebagai pemegang kuasa pertambangan tidak serius menata aktivitas penambangan yang dilakukan para mitra, maka kelangsungan Kolong Menjelang akan terus terancam.

"Kolong Menjelang sudah beberapa kali jebol karena kurangnya kepedulian perusahaan negara itu dalam mengelola aliran pembuangan limbah penambangan, akibatnya kami yang mengalami kerugian," kata dia.

Selain merugikan PDAM, katanya, jebolnya tanggul kolong air baku juga merugikan sekitar 3.000 keluarga yang menjadi pelanggan PDAM karena tidak bisa mendapatkan air bersih selama waktu perbaikan.

Ia mencontohkan pembendungan aliran pembuangan pertambangan atau overlat yang berada di bawah Kolong Menjelang yang saat ini dilakukan mitra PT Timah dan berpotensi mengganggu kelangsungan kolam.

"Jika bendungan itu tidak segera dibongkar, nanti pada saat musim hujan tentu aliran akan meluap ke Kolong Menjelang dan akibatnya tanggul kolam akan jebol lagi," kata dia.

Untuk itu ia berharap PT Timah serius menangani kawasan pertambangan di lokasi itu agar para mitra bekerja sesuai ketentuan yang berlaku dan tetap memperhatikan lingkungan, sehingga tidak menggangu kolam air baku PDAM.

"Kami harapkan PT Timah sebagai pemilik KP serius menangani masalah ini dan melakukan penertiban di wilayah tambang tersebut karena ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan pokok warga," kata dia.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014