Forum Pelajar Peduli Lingkungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membagikan 2.000 bibit tanaman buah gratis kepada warga untuk pelestarian lingkungan di daerah itu.

"Kami berharap kegiatan dalam rangka peringatan hari penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan internasional ini bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat untuk semakin mencintai dan melestarikan lingkungan," kata ketua Forum Pelajar Peduli Lingkungan Babel Orie Fachridho Hermawan saat dihubungi dari Mentok, Sabtu.

Menurut dia, gerakan peduli lingkungan yang dilakukan Forum Pelajar Peduli Lingkungan atau yang lebih dikenal dengan Recycling Generation Babel tersebut merupakan bukti nyata dari para pemuda di daerah itu dalam membantu melestarikan lingkungan, terutama di lahan yang kurang produktif.

Penyaluran 2.000 bibit tanaman buah tersebut dilaksanakan di Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, sekaligus mengampanyekan budaya bercocok tanam agar masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga lingkungan dan optimalisasi lahan.

"Melalui kegiatan ini kami berharap masyarakat semakin sadar untuk menanam yang nantinya akan bermanfaat untuk menjaga lingkungan agar terhindar dari kekeringan serta dapat berkontribusi dalam menanggulangi degradasi lahan," katanya.

Menurut dia, adanya lahan terdegradasi sering disebut sebagai lahan tidak produktif, lahan kritis atau lahan tidur yang dibiarkan terlantar tidak digarap, dalam proses degradasi lahan dimulai dengan tidak terkontrolnya konversi hutan dan usaha pertambangan.

"Kondisi lahan demikian diperparah dengan penggunaan lahan yang tidak sesuai potensi atau pengelolaan lahan yang kurang tepat," ujarnya.

Melalui gerakan sadar lingkungan yang didukung penuh oleh KLHK, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Babel dan Duta Pepelingasih Babel, forum pelajar tersebut mengharapkan sikap dan pola pikir masyarakat mulai berubah dan semakin sadar potensi lahan yang ada di sekitarnya.

"Gerakan ini menitikberatkan pada upaya mengubah sikap dan pola pikir masyarakat agar bisa melakukan upaya dini agar tidak menyebabkan degradasi lahan sehingga semakin produktif," katanya.

Menurut dia, pada dasarnya masyarakat paham dengan daerah sekitar tempat tinggal potensial untuk penambangan dan dampak yang ditimbulkan, baik dari sisi menurunnya kondisi fisik, kimia, dan biologi.

Dari gerakan tersebut diharapkan akan menumbuhkan kesadaran terhadap masyarakat agar tetap sadar melakukan penanaman dengan revegetasi menjadi pilihan untuk meningkatkan kadar bahan organik dan memperbaiki siklus hara serta meningkatkan jumlah dan aktifitas mikroba.

Anggota Forum Pelajar Peduli Lingkungan Babel, Lintang Ersa Winanti mengatakan kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk warga di desanya karena bibit yang disalurkan bisa ditanam di pekarangan tempat tinggal penerima bantuan.

Lintang Ersa berharap kegiatan organisasi ini bisa terus berlanjut dan semakin menyadarkan masyarakat untuk kembali bercocok tanam atau berkebun, meskipun di tengah situasi pandemi.

"Kami juga berikan apresiasi positif kepada Dinas Kepemudaan dan Olahraga Babel yang telah mendukung penuh kegiatan ini, semoga semakin banyak pemuda di Babel ini yang semakin peduli dan kreatif mengelola sumber daya yang ada di lingkungan masing-masing," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020