Petani di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diminta untuk melakukan antisipasi terhadap ancaman kekeringan sawah ketika terjadinya musim kemarau di daerah itu.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Sabtu, mengatakan, musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juni hingga Oktober.

"Prediksi puncak kemarau terjadi di bulan Agustus tetapi di Agustus memang masih ada beberapa daerah kita yang curah hujannya diperkirakan masih ada," katanya.

Menurut dia, langkah antisipasi yang dapat dilakukan oleh petani sawah dalam mencegah terjadinya kekeringan adalah memastikan pompa air dan pengairan sawah berfungsi dengan baik.

"Karena di daerah kita (Belitung) memang tidak ada sumber air yang benar-benar sumber air dari gunung atau waduk yang gede dan sering kali ketika kemarau sumber airnya habis," ujarnya.

Ia menambahkan, petani juga dapat mempercepat menanam padi sekarang ini dikarenakan curah hujan masih tinggi beberapa wilayah.

"Kalau menanamnya cepat dan panennya ketika kemarau, itu lebih bagus karena waktunya tepat air bisa dikeringkan di sawah," ujarnya.

Ia menambahkan, sebagian besar petani di daerah itu sudah selesai menanam padi, dan hanya petani ladang yang biasanya akan menanam padi di bulan Agustus hingga September.

Sedangkan waktu panen padi diperkirakan akan terjadi di bulan September atau sekitar 90-100 hari setelah ditanam.

"Kami berharap petani dapat mengantisipasi kekeringan ketika musim kemarau sehingga tidak mengakibatkan gagal panen," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Irwan Arfa


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020