Belitung (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan bahwa sedikitny 22.485 jiwa dari empat kecamatan di daerah itu terdampak bencana kekeringan.
Sekretaris PMI Belitung Bustam di Tanjung Pandan, Senin, mengatakan bencana kekeringan tersebut akibat fenomena El Nino atau kemarau panjang yang melanda daerah itu dalam beberapa bulan terakhir.
"Kondisi saat ini sumber air bersih masyarakat mengalami penyusutan, bahkan sudah ada yang mengering," katanya.
Ia mengatakan bencana kekeringan tersebut melanda empat kecamatan di daerah itu, yakni Kecamatan Tanjung Pandan 3.832 jiwa (13 persen), Membalong 6.660 jiwa (34,8 persen), Sijuk 9.793 jiwa (43,5 persen), dan Badau 2.200 jiwa (8,7 persen).
"Secara keseluruhan ada 22.485 jiwa yang terdampak kekeringan," ujarnya.
Menurut Bustam, data tersebut merupakan data sementara, sehingga diperkirakan jumlah masyarakat yang terdampak kekeringan di daerah itu akan terus bertambah.
"Karena ada beberapa desa yang belum melaporkan datanya kepada tim asesmen kami di lapangan," katanya.
Ia menjelaskan PMI Belitung sebelumnya diminta oleh PMI Pusat untuk memantau kondisi kekeringan di daerah. Oleh karena itu, pihaknya menurunkan tim asesmen ke seluruh kelurahan dan desa guna melakukan pendataan.
Baca juga: PMI Belitung distribusikan air bersih ke masyarakat terdampak kekeringan
"Dampak kekeringan dari fenomena El Nino diprediksi berlangsung cukup panjang, sehingga kami diminta untuk memantau kondisi kekeringan di daerah masing-masing," ujarnya.
Ia mengatakan PMI Belitung membuka layanan distribusi air bersih gratis bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Distribusi dilakukan menggunakan dua armada, yakni satu mobil double cabin dengan kapasitas tangki 1.100 liter dan satu pikap kapasitas tangki 1.500 liter setiap hari.
"Teknis pendistribusian air bersih tersebut diprioritaskan kepada masyarakat desa yang terdampak kekeringan atau masuk dalam data hasil asesmen sebelumnya," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, pihaknya juga tetap melayani permintaan air bersih dari masyarakat lainnya di daerah itu. "Jika ada permintaan dari warga tetap kami layani. Jadi, sehari kami bisa mendistribusikan air bersih lebih dari dua titik bisa tiga sampai empat titik," ujarnya.
Ia menambahkan PMI Belitung sangat terbuka jika ada dinas, instansi, dan organisasi non-pemerintah yang ingin bergabung dalam memberikan layanan air bersih kepada masyarakat.
"Jika ada dinas, instansi dan organisasi non-pemerintah yang mungkin sarana dan prasarananya bisa dikerjasamakan dengan PMI Belitung, kami siap berkolaborasi," katanya.