Pangkalpinang (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Pangkalbalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melatih Kelompok Kebun Raya Tua Tunu Kota Pangkalpinang dalam memitigasi kebakaran hutan selama musim kemarau.
"Kami mengapresiasi dukungan Pertamina dalam upaya perlindungan kawasan hijau dari ancaman kebakaran selama musim kemarau ini," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang Bartholomeus Suharto di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan mitigas kebakaran hutan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel di Kebun Raya Tua Tunu Kota Pangkalpinang ini diikuti 40 peserta yang terdiri dari Kelompok Kebun Raya Tuatunu, mahasiswa magang dan dosen Universitas Bangka Belitung, Kepala Bidang beserta fungsional dan analis Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup serta pengawas taman.
“Kolaborasi seperti ini penting untuk terus diperluas, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan hidup," ujarnya.
Salah satu peserta pelatihan Yudhi mengakui bahwa pengetahuan yang diperoleh memberikan bekal penting dalam menjalankan tugas di kawasan konservasi.
“Terima kasih Pertamina, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami yang bekerja di kawasan konservasi. Sekarang kami lebih siap menghadapi risiko kebakaran dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah diberikan," ujarnya.
Ia mengatakan pada pelatihan ini, peserta melakukan praktik langsung pemadaman api skala kecil menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Fire Blanket dan Tabung Dry Chemical Powder.
"Pertamina juga menyerahkan bantuan kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) lengkap untuk mendukung perlindungan optimal anggota kelompok di lapangan," katanya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Rusminto Wahyudi mengatakan kegiatan ini mencerminkan komitmen Pertamina dalam mendampingi masyarakat menghadapi tantangan lingkungan secara aktif.
"Selain berperan sebagai penyedia energi, Pertamina juga menjadi mitra masyarakat dalam membangun kapasitas dan ketahanan lingkungan berkelanjutan,"katanya.
Ia menyatakan program ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan Tujuan 15 (Menjaga Ekosistem Daratan).
"Melalui pelatihan ini, kami memastikan kelompok binaan memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan memadai untuk menghadapi risiko di sekitar mereka," ujar Rusminto.
