Toboali, Babel, (ANTARA) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan warga untuk mewaspadai wabah penyakit yang sering muncul saat musim kemarau.
"Ada beberapa wabah penyakit yang sering muncul saat musim kemarau, di antaranya adalah infeksi saluran pernapasan akut (ispa), demam berdarah dengue (DBD) dan diare," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKPPKB Bangka Selatan Slamet Triyadi di Toboali, Minggu.
Ia menjelaskan, wabah penyakit ispa muncul karena dipicu kondisi udara di sekitar, dan akibat banyak kebakaran hutan yang menimbulkan asap tebal sehingga memicu udara tidak sehat.
"Selain itu, rawan diare akibat kualitas air yang kurang baik dan juga DBD yang berasal dari bak penampungan air sebagai sarang jentik nyamuk," ujarnya.
Triyadi menyarankan warga menggunakan masker pada musim kemarau ini.
"Kemudian, biasakan minum air dari bahan baku yang bersih atau bila perlu dimasak dan tutup penampungan air agar jentik nyamuk tidak berkembang," ujarnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data pada Juli hingga Agustus 2023, tercatat 72 kasus ispa, 136 diare dan sebanyak 28 kasus DBD.
"Dari ketiga kasus penyakit tersebut, untuk ispa terbanyak di Kecamatan Payung, diare di Kecamatan Toboali dan DBD 15 kasus ada di kecamatan Toboali," jelasnya.
Pihaknya terus berupaya mencegah berkembangnya tiga penyakit berbahaya yang biasanya mengalami peningkatan saat musim kemarau.
"Harus dilakukan pencegahan dini, yaitu dengan melakukan pengasapan untuk membasmi jentik nyamuk," ujarnya.