PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), BUMN yang bergerak dalam bisnis lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian transaksi di perdagangan berjangka komoditi, pasar fisik komoditas serta sebagai pusat registrasi resi gudang ini, adalah salah satu BUMN yang telah merealisasikan program kemitraan.

"Sebagai BUMN, tentu sudah menjadi tanggung jawab kami untuk turut mendukung pengembangan masyarakat khususnya UMKM," kata Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).

Ia mengatakan, KBI juga telah mengalokasikan dana CSR nya untuk program kemitraan dengan menjadikan beberapa UMKM menjadi mitra binaan, serta kegiatan bina lingkungan.

Sejalan dengan itu, KBI juga telah mengalokasikan dana CSR yang dalam implementasinya terbagi untuk program kemitraan serta bina lingkungan. 

"Harapan kami, tentunya apa yang telah dilakukan KBI dalam berbagai program kemitraan ini, mampu mendorong perkembangan ekonomi masyarakat, serta menjalankan peran BUMN sebagai agen pembangunan di bidang ekonomi," ujarnya.

Sepanjang tahun 2019, Program Kemitraan yang dilakukan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) telah merealisasikan dana lebih dari Rp 6 miliar untuk 127 mitra binaan yang berasal dari sektor perikanan dan pertanian. 

Sedangkan untuk tahun 2020, direncanakan ada peningkatan Mitra Binaan menjadi 220 mitra.

Salah satu mitra binaan KBI adalah petani rumput laut yang verada di Maccini Baji, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Mitra binaan yang bergerak dalam komoditas rumput laut ini, mendapatkan dana program kemitraan. 

Mitra Binaan yang mendapatkan dana kemitraan KBI di tahun 2019 ini, Sebelum mendapat pembiayaan Mitra Binaan memiliki 500 bentangan dengan hasil panen sekitar 3.500 kg rumput laut kering. 

Setelah dapat pembiayaan hasil panen meningkat menjadi 5.450 kg rumput laut kering, dikarenakan bertambahnya bentangan menjadi 780 bentangan. Satu bentangan sendiri sama dengan 25 meter yang menghasilkan 70kg rumput laut basah. Setelah dikeringkan menyusut menjadi 7 kg rumput laut kering. 

"Program kemitraan yang dilakukan KBI salah satunya yaitu pinjaman dengan pola jaminan resi gudang," ujarnya.

Sistem pembiayaan perdagangan sangat diperlukan bagi dunia usaha untuk menjamin kelancaran usahanya, terutama bagi usaha kecil dan menengah, termasuk petani yang umumnya menghadapi masalah pembiayaan karena keterbatasan akses dan jaminan kredit. 

"Sistem resi gudang dapat memfasilitasi pemberian kredit bagi dunia usaha dengan agunan inventori atau barang yang disimpan di gudang," ujarnya.

Program Kemitraan dengan pola jaminan resi gudang yang dilakukan KBI yaitu pinjaman dengan jaminan resi gudang, diberikan kepada mitra binaan baik itu Perorangan, Kelompok Tani (POKTAN), Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN), atau Koperasi. 

"Lama pinjaman berdasarkan masa berlaku resi gudang yang dijaminkan. Dengan program ini para petani diharapkan dapat terhindar dari rentenir dan tengkulak," ujarnya.

Fajar menambahkan, kedepan KBI akan terus meningkatkan jumlah mitra  binaan, serta sektor usahanya. Jika 2019 ada di sektor perikanan dan pertanian, kedepan beberapa sektor lain juga akan turut kami kembangkan. 

"Ini semua karena peran kami sebagai BUMN tidak hanya mengejar keuntungan semata, namun lebih dari itu, adalah bagaimana KBI bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020