Usaha mikro kecil menengah (UMKM) Desa Kota Kapur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan mengekspor perdana 12 ton lidi nipah ke Nepal, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga di tengah pendemi COVID-19.
"Kami mengapresiasi warga Desa Kota Kapur yang berinovasi menjadikan lidi pohon nipah sebagai produk ekspor," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan selama ini potensi ribuan pohon nipah ini yang tumbuh di sepanjang sungai, pantai dan kawasan rawa-rawa belum dimanfaatkan oleh masyarakat dalam meningkatkan perekonomian keluarga.
"Kita bersyukur warga Desa Kota Kapur, Kabupaten Bangka, ini bisa membuat alternatif mata pencaharian baru dan diharapkan pengemasan dibuat menjadi lebih rapi," ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Babel, Elfiayana mengatakan pemerintah provinsi akan menjadikan Kota Kapur sebagai sentra penjualan lidi nipah, karena desa ini adalah daerah pencetus lidi nipah.
"Pada tahun lalu, kita melaksanakan pelatihan melalui dana DAK nonfisik dari Kementerian Koperasi telah melatih para petani dan nelayan untuk memproduksi lidi nipah dan tahun ini mereka sudah mulai mengekspor 12 ton ke Nepal," katanya.
Menurut dia pelatihan ini sebagai langkah pemerintah mempersiapkan para petani dan nelayan untuk beralih kepada potensi lain, yaitu lidi nipah.
“Setelah pelatihan, mereka langsung produksi, setelah kami kurasi ternyata hasil mereka baik, dan semangat dari masyarakat untuk dapat memproduksi lidi sangat baik,” ujarnya.
Jafri, selaku Tokoh Desa Kota Kapur yang juga menjadi koordinator para petani dan nelayan mengimbau agar permasalahan harga dapat diatur sedemikian rupa untuk kesejahteraan masyarakat, selain itu juga dapat diberikan kemudahan dalam hal perizinan.
“Kami minta tolong pemerintah untuk memberikan kemudahan dalam perizinan, dan juga dapat mengatur harga yang bagus untuk ekspor. Kami pun berharap mendapatkan bimbingan dari dinas koperasi dan UMKM, mengingat SDM masih minim,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kami mengapresiasi warga Desa Kota Kapur yang berinovasi menjadikan lidi pohon nipah sebagai produk ekspor," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan selama ini potensi ribuan pohon nipah ini yang tumbuh di sepanjang sungai, pantai dan kawasan rawa-rawa belum dimanfaatkan oleh masyarakat dalam meningkatkan perekonomian keluarga.
"Kita bersyukur warga Desa Kota Kapur, Kabupaten Bangka, ini bisa membuat alternatif mata pencaharian baru dan diharapkan pengemasan dibuat menjadi lebih rapi," ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Babel, Elfiayana mengatakan pemerintah provinsi akan menjadikan Kota Kapur sebagai sentra penjualan lidi nipah, karena desa ini adalah daerah pencetus lidi nipah.
"Pada tahun lalu, kita melaksanakan pelatihan melalui dana DAK nonfisik dari Kementerian Koperasi telah melatih para petani dan nelayan untuk memproduksi lidi nipah dan tahun ini mereka sudah mulai mengekspor 12 ton ke Nepal," katanya.
Menurut dia pelatihan ini sebagai langkah pemerintah mempersiapkan para petani dan nelayan untuk beralih kepada potensi lain, yaitu lidi nipah.
“Setelah pelatihan, mereka langsung produksi, setelah kami kurasi ternyata hasil mereka baik, dan semangat dari masyarakat untuk dapat memproduksi lidi sangat baik,” ujarnya.
Jafri, selaku Tokoh Desa Kota Kapur yang juga menjadi koordinator para petani dan nelayan mengimbau agar permasalahan harga dapat diatur sedemikian rupa untuk kesejahteraan masyarakat, selain itu juga dapat diberikan kemudahan dalam hal perizinan.
“Kami minta tolong pemerintah untuk memberikan kemudahan dalam perizinan, dan juga dapat mengatur harga yang bagus untuk ekspor. Kami pun berharap mendapatkan bimbingan dari dinas koperasi dan UMKM, mengingat SDM masih minim,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020