Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, memberikan apresiasi positif atas terbentuknya pengurus lembaga adat setempat yang diharapkan mampu memajukan adat dan budaya untuk mendukung pariwisata daerah.

"Kami berharap banyak kepada pengurus Lembaga Adat Bangka Barat yang baru untuk ikut berperan aktif dalam melestarikan adat dan budaya yang ada untuk mendukung pariwisata daerah yang fokus pada pengembangan wisata sejarah dan budaya," ujar Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika Kabupaten Bangka Barat, Rozali di Muntok, Rabu.

Ia mengatakan, selama ini pengurus lembaga adat lama kurang aktif dalam menggiatkan masyarakat setempat dalam sektor seni, budaya dan adat istiadat yang dimiliki masyarakat desa dan pedesaan sehingga kurang begitu meriah.

"Kami berharap pengurus baru mampu memberikan motivasi kepada masyarakat sehingga adat dan budaya lokal bisa terjaga kelestariannya dan memberikan dampak positif pada kesejahteraan warganya," kata dia.

Menurut dia, potensi adat dan budaya yang dimiliki warga Kabupaten Bangka Barat tidak kalah dari daerah lain, bahkan dari keragamannya lebih unggul.

Ia mengatakan, daerah kecil yang berpenduduk multietnis tersebut memiliki aset budaya cukup besar, baik yang dibawa dari daerah asal warga pendatang, budaya lokal maupun campuran.

"Masyarakat Bangka Barat multietnis seperti dari Arab, India, Tiongkok, Melayu maupun mereka yang berasal dari suku-suku di Indonesia, mereka memiliki adat dan budaya yang cukup beragam, ini yang akan terus dikembangkan agar bisa menjadi daya tarik," kata dia.

Selain itu, keberadaan warga campuran anrtaretnis juga menjadi salah satu keistimewaan Bangka Barat dibandingkan daerah lain.

"Keberadaan Klenteng Kung Fuk Miaw yang terletak persis di sebelah Masjid Jamik Muntok bukan hanya simbol keragaman etnis dan budaya namun juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini yang harus terus digali oleh para pemuka adat setempat untuk menggairahkan pariwisata lokal," kata dia.

Untuk berbagai kegiatan seperti itu, kata dia, pemkab siap memfasilitasi baik dari sisi anggaran, pengadaan sarana dan prasarana.

Pada Rabu (19/11) digelar musyawarah perwakilan lembaga adat yang berasal dari seluruh enam kecamatan di daerah itu untuk memilih ketua harian Lembaga Adat Bangka Barat periode 2014-2017.

Musyawarah yang digelar sehari tersebut memutuskan H M Effendi sebagai Ketua Harian Lembaga Adat Bangka Barat menyisihkan A Kodri.

"Kami harapkan pengurus lembaga adat yang baru aktif di sektor itu sehingga adat dan budaya lokal mampu memberikan andil dalam kemandirian dan kesejahteraan masyarakat setempat," kata dia.

Pewarta: Oleh: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014