Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bangka Belitung (Babel), mencatat stok gula pasir di gudang distributor mencapai 360 ton dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga karena pasokan dari daerah sentra produksi lancar.

"Stok gula pasir cukup untuk memenuhi konsumsi warga karena pasokan dari daerah sentra produksi di Pulau Jawa dan Sumatera lancar," kata Kasi Pengadaan dan Penyaluran Dalam Negeri Disperindag Babel, Marhoto di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan, meskipun stok gula pasir itu mengalami penurunan dibanding pekan lalu namun masih dapat memenuh permintaan dan harga masih stabil.

"Pekan lalu stok gula mencapai 425 ton dan penurunan stok itu belum berdampak terhadap harga yang masih bertahan R11 ribu per kilogram karena permintaan stabil," ujarnya.

Menurut dia, saat ini, permintaan gula pasir masih didominasi oleh usaha rumah tangga kecil dan menengah, seperti usaha kue kering dan makanan ringan manis lainnya.

"Mudah-mudahan dengan ketersediaan stok yang mencukupi ini, harga gula pasir akan terus stabil ditengah kenaikan harga BBM," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, diimbau pengusaha sembako ini untuk terus meningkatkan stok barang, sebagai antisipasi dini kenaikan harga tinggi yang akan memberatkan ekonomi warga kurang mampu.

"Hingga saat ini, kebutuhan gula pasir warga masih mengandalkan pasokan dari luar, karena belum adanya pabrik pengolahan tebu menjadi gula pasir di Bangka Belitung, sehingga apabila stok kurang maka akan berdampak langsung terhadap kenaikan harga," ujarnya.

Menurut dia, harga sembako kemungkinan akan naik menyusul kenaikan harga BBM.

"Semoga saja pelaku usaha tersebut tidak menaikkan harga sesuka hati dengan mengambil keuntung yang sebesar-besarnya ditengah gejolak kenaikan harga BBM," ujarnya.

Pewarta: Oleh: Mulki

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014