Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong para petani hortikultura untuk menekan penggunaan pupuk kimia hingga 80 persen.

"Ini dilakukan untuk menekan biaya produksi dan mendorong para petani untuk menerapkan sistem pertanian yang sehat, hemat dan ramah lingkungan," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh usai menghadiri panen bawang merah milik Kelompok Tani Pemuda Milenial di Desa Lubuk Pabrik, Kecamatan Lubuk Besar, Selasa.

Ia menjelaskan, pemerintah daerah sudah mulai mewujudkan pembangunan laboratorium produk pupuk organik cair MA-11 dalam rangka mewujudkan pertanian organik termasuk salah satunya dalam bawang merah.

"Pengembangan produk bawang merah tidak terlepas dari komitmen pemerintah dalam melakukan modernisasi budi daya pertanian," ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah daerah juga terus menyalurkan bantuan alat teknologi pertanian kepada para petani termasuk diantaranya mesin pertanian dan laboratorium MA-11.

"Bawang merah merupakan komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat," ujarnya.

Ia menjelaskan, tanaman hortikultura jenis bawang merah sudah mulai dikembangkan di daerah itu sejak 2015 hingga sekarang dengan areal tanam mencapai 53 hektare lebih dan produksinya mencapai 255 ton lebih.

"Pembudidayaan tanaman bawang merah kami serahkan kepada sejumlah kelompok tani yang merupakan binaan pemerintah daerah," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020