Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam angin kencang yang berisiko terhadap kerusakan rumah penduduk.
"Kita sudah memasuki musim hujan, maka saya mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap pusaran angin kencang yang pernah terjadi beberapa kali di daerah ini," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Jumat.
Pemkab Bangka Tengah memberikan imbauan kepada warga terutama yang tinggal di pesisir pantai untuk menghindari aktivitas di luar rumah saat terjadi angin kencang.
Kemudian, memastikan kondisi rumah aman, seperti memperkuat atap dan memotong cabang pohon yang berpotensi tumbang. Segera melapor ke posko siaga BPBD jika mengalami kerusakan rumah atau membutuhkan bantuan darurat.
"Saya menyarankan warga untuk menjaga lingkungan sekitar, memangkas cabang pohon yang berisiko tumbang dan mengikuti informasi cuaca terkini," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BP,BD) Bangka Tengah Yudhi Sabara mengatakan, sepanjang 2024 sudah terdapat 218 rumah warga terdampak angin kencang.
"Tim Tagana kita terus memantau perkembangan cuaca terkini, namun warga juga kami minta tetap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi lainnya seperti tanah longsor dan jalanan licin," ujarnya.
Menurut BPBD, kondisi cuaca ekstrem bisa dipengaruhi oleh fenomena musim hujan dengan curah yang cukup tinggi disertai angin kencang.
"Dengan kondisi seperti ini, maka harus diantisipasi juga adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti pohon tumbang, jalanan licin, dan banjir," ujarnya.