Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak Pelaku UMKM Babel harus terus semangat, kreatif dan inovatif dalam kondisi pandemi COVID-19 ini.
"UMKM harus semangat, kreatif dan inovatif ditengah pandemi. Beralihlah ke digital dengan memanfaatkan platform ecommerce dan media sosial sehingga mampu meningkatkan penjualan dan memajukan usahanya," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Babel, Elfiyena saat membuka pelatihan vocational berbasis ecommerce di Pangkalpinang, Rabu, (15/7).
Ia mengatakan, pihaknya mendorong pelaku UMKM untuk segera berbenah dan bertransformasi ke digital dengan memanfaatkan ecommerce dan media sosial, melalui pelatihan yang dihadiri Kasubdit Dukungan Organisasi Kemasyarakatan Kemenkop UKM, Eny Pristianingsi dan perwakilan bukalapak.
Pelatihan vocational yang diselenggarakan oleh Kemenkop dan UKM ini menerapkan standar protokol Covid-19. Sebanyak 40 peserta menggunakan masker/face shield, menerapkan physical distancing dan disediakan handsanitizer diruangan.
Dalam pelatihan ini, market place, Bukalapak juga mengajarkan bagaimana membuat foto produk yang menarik. Selain itu, ada halaman khusus bagi produk UMKM.
"Bukalapak memberikan tips membuat foto yang menarik serta ada halaman khusus bagi produk UMKM agar produknya lebih dikenal customer," ujarnya.
Selain itu, Pemprov Babel terus berusaha merubah mindset para pelaku UMKM. Pelaku UMKM yang terpilih dapat serius menerapkan ilmunya dilapangan.
"Kita rubah mindsetnya pelaku UMKM. Jangan hanya sekedar ikut pelatihan, tetapi para peserta harus mengimplementasi ilmunya. Jadi, setelah pelatihan ini, seluruh peserta wajib memanfaatkan dan memasarkan produknya di ecommerce bukalapak,"
Elfiyena juga meminta pelaku UMKM untuk aktif dan beradaptasi dengan perubahan serta merubah mindset. Pelaku UMKM tidak boleh hanya menunggu informasi atau menunggu undangan jika ingin maju.
"Jangan hanya menunggu, tapi harus aktif mencari informasi dan ilmu. Ikuti website dan medsos kemenkop UKM, Dinas KUKM Babel. Banyak informasi disampaikan atau dishare melalui online. Ikuti juga pelatihan secara online melalui edukukm.id untuk menambah ilmu," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong pelaku UMKM untuk menjadi anggota koperasi. Karena menjadi anggota koperasi banyak manfaat yang diperoleh.
"Pelaku UMKM juga bisa menjadi anggota koperasi. Karena kedepan, akan banyak pelatihan yang diberikan kepada pelaku UMKM yang menjadi anggota koperasi," ujarnya.
Sebelumnya, Kasubdit Dukungan Organisasi Kemasyarakatan Kemenkop UKM, Eny Pristianingsi mengatakan bahwa selama masa pandemi, penjualan UMKM secara offline mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan pola belanja masyarakat. Masyarakat mulai aktif berbelanja secara online.
"Penjualan secara online mengalami peningkatan sekitar 40 persen. Ini menjadi potensi bagi UMKM agar bisa beralih ke digital dengan memanfaatkan platform e-commerce yang ada," tambahnya.
Kondisi penjualan UMKM yang menurun membuat pihaknya berinisiatif memberikan pelatihan vocational berbasis ecommerce untuk membantu UMKM. Pelatihan e-commerce ini bekerjasama dengan berbagai platform e-commerce.
"Pelatihan eccomerce didalam kelas ini pertama kita laksanakan dimasa pandemi. Pelaksanaan pelatihan ini tetap menerapkan standar protokol kesehatan yang berlaku dimasa pandemi Covid-19," jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya pelatihan ini mampu menggerakan ekonomi pelaku UMKM. Karena berjualan dengan memanfaatkan e-commerce, maka penjualan UMKM diyakini bisa meningkat.
"UMKM di Babel dapat mengikuti pelatihan vocational berbasis e-commerce. Saya harap pelatihan ini dapat mendorong serta mempercepat UMKM di Babel bertransformasi ke digital," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"UMKM harus semangat, kreatif dan inovatif ditengah pandemi. Beralihlah ke digital dengan memanfaatkan platform ecommerce dan media sosial sehingga mampu meningkatkan penjualan dan memajukan usahanya," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Babel, Elfiyena saat membuka pelatihan vocational berbasis ecommerce di Pangkalpinang, Rabu, (15/7).
Ia mengatakan, pihaknya mendorong pelaku UMKM untuk segera berbenah dan bertransformasi ke digital dengan memanfaatkan ecommerce dan media sosial, melalui pelatihan yang dihadiri Kasubdit Dukungan Organisasi Kemasyarakatan Kemenkop UKM, Eny Pristianingsi dan perwakilan bukalapak.
Pelatihan vocational yang diselenggarakan oleh Kemenkop dan UKM ini menerapkan standar protokol Covid-19. Sebanyak 40 peserta menggunakan masker/face shield, menerapkan physical distancing dan disediakan handsanitizer diruangan.
Dalam pelatihan ini, market place, Bukalapak juga mengajarkan bagaimana membuat foto produk yang menarik. Selain itu, ada halaman khusus bagi produk UMKM.
"Bukalapak memberikan tips membuat foto yang menarik serta ada halaman khusus bagi produk UMKM agar produknya lebih dikenal customer," ujarnya.
Selain itu, Pemprov Babel terus berusaha merubah mindset para pelaku UMKM. Pelaku UMKM yang terpilih dapat serius menerapkan ilmunya dilapangan.
"Kita rubah mindsetnya pelaku UMKM. Jangan hanya sekedar ikut pelatihan, tetapi para peserta harus mengimplementasi ilmunya. Jadi, setelah pelatihan ini, seluruh peserta wajib memanfaatkan dan memasarkan produknya di ecommerce bukalapak,"
Elfiyena juga meminta pelaku UMKM untuk aktif dan beradaptasi dengan perubahan serta merubah mindset. Pelaku UMKM tidak boleh hanya menunggu informasi atau menunggu undangan jika ingin maju.
"Jangan hanya menunggu, tapi harus aktif mencari informasi dan ilmu. Ikuti website dan medsos kemenkop UKM, Dinas KUKM Babel. Banyak informasi disampaikan atau dishare melalui online. Ikuti juga pelatihan secara online melalui edukukm.id untuk menambah ilmu," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong pelaku UMKM untuk menjadi anggota koperasi. Karena menjadi anggota koperasi banyak manfaat yang diperoleh.
"Pelaku UMKM juga bisa menjadi anggota koperasi. Karena kedepan, akan banyak pelatihan yang diberikan kepada pelaku UMKM yang menjadi anggota koperasi," ujarnya.
Sebelumnya, Kasubdit Dukungan Organisasi Kemasyarakatan Kemenkop UKM, Eny Pristianingsi mengatakan bahwa selama masa pandemi, penjualan UMKM secara offline mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan pola belanja masyarakat. Masyarakat mulai aktif berbelanja secara online.
"Penjualan secara online mengalami peningkatan sekitar 40 persen. Ini menjadi potensi bagi UMKM agar bisa beralih ke digital dengan memanfaatkan platform e-commerce yang ada," tambahnya.
Kondisi penjualan UMKM yang menurun membuat pihaknya berinisiatif memberikan pelatihan vocational berbasis ecommerce untuk membantu UMKM. Pelatihan e-commerce ini bekerjasama dengan berbagai platform e-commerce.
"Pelatihan eccomerce didalam kelas ini pertama kita laksanakan dimasa pandemi. Pelaksanaan pelatihan ini tetap menerapkan standar protokol kesehatan yang berlaku dimasa pandemi Covid-19," jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya pelatihan ini mampu menggerakan ekonomi pelaku UMKM. Karena berjualan dengan memanfaatkan e-commerce, maka penjualan UMKM diyakini bisa meningkat.
"UMKM di Babel dapat mengikuti pelatihan vocational berbasis e-commerce. Saya harap pelatihan ini dapat mendorong serta mempercepat UMKM di Babel bertransformasi ke digital," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020