Jakarta (Antara Babel) - Pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pimpinan Romahurmuziy melaporkan kubu Djan Faridz ke Bareskrim Mabes Polri atas beredarnya pesan singkat (sms) yang bernada SARA.
"Ada sms yang mengandung isu SARA, seolah-oleh PPP dimasuki orang-orang yang beda agama. Disebarkan SMS itu ke seluruh kader-kader PPP di Indonesia sejak kemarin. Kami laporkan sekalian," kata Wakil Ketua Umum PPP kubu Romi, Muhammad Mardiono di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, sms tersebut dikirim dari mantan Ketua DPW PPP Sulawesi Utara Djafar Alkatiri dengan tembusan Ketua Umum DPP PPP Djan Faridz dan Sekjen Dimiyati Natakusumah.
Dikatakannya, pesan tersebut telah mencemarkan nama baik PPP kubu Romy dan memberi kesan bahwa PPP telah mengaderisasi orang-orang nonmuslim.
Perpecahan di internal PPP terjadi sejak kampanye pemilihan presiden yang lalu. Perpecahan itu berlanjut hingga terjadinya dua munas yang diselenggarakan kubu yang berbeda.
Kubu Romy menyelenggarakan munas di Surabaya, sedangkan munas kubu Djan Faridz berlangsung di Jakarta. Keduanya kini mengklaim paling sah memimpin PPP.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Ada sms yang mengandung isu SARA, seolah-oleh PPP dimasuki orang-orang yang beda agama. Disebarkan SMS itu ke seluruh kader-kader PPP di Indonesia sejak kemarin. Kami laporkan sekalian," kata Wakil Ketua Umum PPP kubu Romi, Muhammad Mardiono di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, sms tersebut dikirim dari mantan Ketua DPW PPP Sulawesi Utara Djafar Alkatiri dengan tembusan Ketua Umum DPP PPP Djan Faridz dan Sekjen Dimiyati Natakusumah.
Dikatakannya, pesan tersebut telah mencemarkan nama baik PPP kubu Romy dan memberi kesan bahwa PPP telah mengaderisasi orang-orang nonmuslim.
Perpecahan di internal PPP terjadi sejak kampanye pemilihan presiden yang lalu. Perpecahan itu berlanjut hingga terjadinya dua munas yang diselenggarakan kubu yang berbeda.
Kubu Romy menyelenggarakan munas di Surabaya, sedangkan munas kubu Djan Faridz berlangsung di Jakarta. Keduanya kini mengklaim paling sah memimpin PPP.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014