Harga lada putih petani Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di pasar dunia mulai merangkak naik dari Rp55.154 menjadi Rp60.064 per kilogram, sehingga dapat meningkatkan animo petani untuk mengembangkan usaha perkebunan itu.
"Kenaikan harga lada putih ini tidak terlepas dari upaya pemerintah provinsi dalam meningkatkan kualitas, pemasaran dan menjaga Indeks Geografis (IG) komoditas khas masyarakat daerah ini," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Babel, Deki Susato di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan kenaikan harga lada putih ini berdasarkan data di bursa IPC (International Pepper Community) mulai naik dari Rp55.154 pada Juni 2020 merangkak naik Rp57.109 dan awal Agustus tahun ini kembali naik menjadi Rp 60.064 per kilogram.
“Harga lada Bangka Belitung terus mengalami kenaikan, ini dapat terlihat di data pada bursa IPC,” ujarnya.
Menurut dia kenaikan harga lada Babel tak lepas dari upaya bersama masyarakat Babel dan pihak terkait, yaitu mulai dari menjaga kualitas, membuat hilirisasi, mengatur tata niaga sampai dengan membuat terobosan pasar dengan membuat pasar fisik lada yang bekerja sama dengan bursa JFC dan PT Kliring Berjangka Indonesia sebagai penjamin bursa.
Selain itu, kenaikan harga lada Babel tentunya tidak terlepas dari peran serta para petani lada dan tim yang dibentuk oleh Gubernur Erzaldi yang terdiri dari KPB, timsus jaya lada, TP4L, BP3L, koperasi petani lada, dan dewan rempah.
"Kita juga terus berusaha menjaga agar Indeks Geografis (IG) yang dimiliki agar dapat terjaga dengan baik. Saat ini penggunaan IG diharuskan bagi lada yang akan keluar Babel, baik dalam dan luar negeri di mana tim TP4L akan terus berupaya merangkul pihak-pihak yang menggunakan merek atau lada dari Babel," katanya.
Ia berharap harga tetap dapat stabil di atas HPP pemerintah, pengusaha, serta petani lada, dan lembaga pendidikan dapat bersama-sama berupaya agar tata niaga lada dapat terus lebih baik ke depannya.
"Kami optimis harga lada ini akan terus mengalami kenaikan, sehingga petani akan lebih bersemangat untuk meningkat produksi dan kualitas lada putih ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kenaikan harga lada putih ini tidak terlepas dari upaya pemerintah provinsi dalam meningkatkan kualitas, pemasaran dan menjaga Indeks Geografis (IG) komoditas khas masyarakat daerah ini," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Babel, Deki Susato di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan kenaikan harga lada putih ini berdasarkan data di bursa IPC (International Pepper Community) mulai naik dari Rp55.154 pada Juni 2020 merangkak naik Rp57.109 dan awal Agustus tahun ini kembali naik menjadi Rp 60.064 per kilogram.
“Harga lada Bangka Belitung terus mengalami kenaikan, ini dapat terlihat di data pada bursa IPC,” ujarnya.
Menurut dia kenaikan harga lada Babel tak lepas dari upaya bersama masyarakat Babel dan pihak terkait, yaitu mulai dari menjaga kualitas, membuat hilirisasi, mengatur tata niaga sampai dengan membuat terobosan pasar dengan membuat pasar fisik lada yang bekerja sama dengan bursa JFC dan PT Kliring Berjangka Indonesia sebagai penjamin bursa.
Selain itu, kenaikan harga lada Babel tentunya tidak terlepas dari peran serta para petani lada dan tim yang dibentuk oleh Gubernur Erzaldi yang terdiri dari KPB, timsus jaya lada, TP4L, BP3L, koperasi petani lada, dan dewan rempah.
"Kita juga terus berusaha menjaga agar Indeks Geografis (IG) yang dimiliki agar dapat terjaga dengan baik. Saat ini penggunaan IG diharuskan bagi lada yang akan keluar Babel, baik dalam dan luar negeri di mana tim TP4L akan terus berupaya merangkul pihak-pihak yang menggunakan merek atau lada dari Babel," katanya.
Ia berharap harga tetap dapat stabil di atas HPP pemerintah, pengusaha, serta petani lada, dan lembaga pendidikan dapat bersama-sama berupaya agar tata niaga lada dapat terus lebih baik ke depannya.
"Kami optimis harga lada ini akan terus mengalami kenaikan, sehingga petani akan lebih bersemangat untuk meningkat produksi dan kualitas lada putih ini," ujarnya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020