Pangkalpinang (Antara Babel) - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memprotes keras kampanye kondom yang didukung oleh pemerintah kota di daerah itu .
"Protes ini dilakukan untuk menyikapi pemberitaan yang dimuat salah satu media lokal yang berjudul "Pemkot Dukung Kampanye Kondom," kata Ketua DPD I HTI Babel, Sofiyan Rudianto di Pangkalpinang, Rabu.
Menurutnya dalam isi berita media itu dituliskan kampanye kondom merupakan suatu langkah untuk mengajarkan masyarakat agar terhindar dari penularan HIV atau penyakit yang mematikan.
Dia mengatakan kampanye kondom bukan merupakan solusi untuk mencegah penularan HIV karena berdasarkan penelitian ilmiah yang diumumkan pada acara konferensi AIDS se dunia di Chiang Mai, Thailand pada 1995 menyatakan bahwa ukuran pori-pori kondom jauh lebih besar dibanding ukuran virus HIV.
"Ukuran pori-pori kondom 1/60 mikron dalam kondisi normal dan membesar menjadi 1/6 mikron saat dipakai sedangkan ukuran virus HIV hanya 1/25 mikron sehingga virus itu bisa keluar masuk melalui pori-pori kondom," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, kampanye yang didukung pemkot itu tanpa disadari hanya akan menjadi legitimasi untuk melegalkan seks bebas dan salah satu penularan virus itu melalui hubungan seks.
"Meskipun kampanye itu telah terjadi selama bertahun-tahun di seluruh dunia, termasuk Indonesia namun angka penderita virus HIV bertambah dan itu membuktikan bahwa kondom tidak dapat mencegah penularan penyakit itu," katanya.
Ia berharap pemerintah segera menutup semua tempat prostitusi dan tempat-tempat yang rentan terjadinya seks bebas sehingga dapat menekan angka penderita virus HIV.
"Semoga pemerintah mengawasi secara ketat tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan seks bebas, mengawasi putra dan putri daerah agar tidak terjerumus didalamnya dan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku seks bebas sehingga menimbulkan efek jera," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Protes ini dilakukan untuk menyikapi pemberitaan yang dimuat salah satu media lokal yang berjudul "Pemkot Dukung Kampanye Kondom," kata Ketua DPD I HTI Babel, Sofiyan Rudianto di Pangkalpinang, Rabu.
Menurutnya dalam isi berita media itu dituliskan kampanye kondom merupakan suatu langkah untuk mengajarkan masyarakat agar terhindar dari penularan HIV atau penyakit yang mematikan.
Dia mengatakan kampanye kondom bukan merupakan solusi untuk mencegah penularan HIV karena berdasarkan penelitian ilmiah yang diumumkan pada acara konferensi AIDS se dunia di Chiang Mai, Thailand pada 1995 menyatakan bahwa ukuran pori-pori kondom jauh lebih besar dibanding ukuran virus HIV.
"Ukuran pori-pori kondom 1/60 mikron dalam kondisi normal dan membesar menjadi 1/6 mikron saat dipakai sedangkan ukuran virus HIV hanya 1/25 mikron sehingga virus itu bisa keluar masuk melalui pori-pori kondom," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, kampanye yang didukung pemkot itu tanpa disadari hanya akan menjadi legitimasi untuk melegalkan seks bebas dan salah satu penularan virus itu melalui hubungan seks.
"Meskipun kampanye itu telah terjadi selama bertahun-tahun di seluruh dunia, termasuk Indonesia namun angka penderita virus HIV bertambah dan itu membuktikan bahwa kondom tidak dapat mencegah penularan penyakit itu," katanya.
Ia berharap pemerintah segera menutup semua tempat prostitusi dan tempat-tempat yang rentan terjadinya seks bebas sehingga dapat menekan angka penderita virus HIV.
"Semoga pemerintah mengawasi secara ketat tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan seks bebas, mengawasi putra dan putri daerah agar tidak terjerumus didalamnya dan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku seks bebas sehingga menimbulkan efek jera," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014