Kementerian Luar Negeri Iran mengecam "keras" jalinan hubungan diplomatik antara Uni Emirat Arab (UAE) dan Israel, menurut pernyataan yang dirilis situs kementerian terkait pada Jumat.
"(Kesepakatan) itu merupakan tindakan strategi kebodohan dari Abu Dhabi dan Tel Aviv, yang pastinya akan memperkuat poros perlawanan di kawasan tersebut," menurut pernyataan.
Republik Islam Iran menganggap langkah normalisasi hubungan UAE dengan Israel "berbahaya" dan memperingatkan Tel Aviv terhadap "ragam intervensi apa pun dalam persamaan Teluk," bunyi pernyataan tersebut.
"Pemerintah UAE dan seluruh pemerintah lainnya yang menyetujui langkah ini musti bertanggug jawab atas semua konsekuensi dari tindakan semacam itu," lanjutnya.
Kesepakatan, yang diperantarai oleh Amerika Serikat pada Kamis, menjadi sebuah langkah normalisasi hubungan antara Israel dan negara Teluk pertama, di mana Israel setuju untuk menunda rencana aneksasi mereka terhadap wilayah Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"(Kesepakatan) itu merupakan tindakan strategi kebodohan dari Abu Dhabi dan Tel Aviv, yang pastinya akan memperkuat poros perlawanan di kawasan tersebut," menurut pernyataan.
Republik Islam Iran menganggap langkah normalisasi hubungan UAE dengan Israel "berbahaya" dan memperingatkan Tel Aviv terhadap "ragam intervensi apa pun dalam persamaan Teluk," bunyi pernyataan tersebut.
"Pemerintah UAE dan seluruh pemerintah lainnya yang menyetujui langkah ini musti bertanggug jawab atas semua konsekuensi dari tindakan semacam itu," lanjutnya.
Kesepakatan, yang diperantarai oleh Amerika Serikat pada Kamis, menjadi sebuah langkah normalisasi hubungan antara Israel dan negara Teluk pertama, di mana Israel setuju untuk menunda rencana aneksasi mereka terhadap wilayah Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020