Manajer RB Leipzig, Julian Nagelsmann, mengaku tak menyangka tetapi juga tak sabar menghadapi bekas pelatihnya sendiri, Thomas Tuchel, yang kini menangani Paris Saint-Germain dalam laga semifinal Liga Champions di Stadion da Luz, Lisbon, Portugal, Selasa waktu setempat (Rabu WIB).
Tuchel sebelumnya menangani tim lapis kedua FC Augsburg pada 2007-2008, di mana di dalamnya terdapat Nagelsmann muda yang masih merintis karies sebagai pesepak bola profesional.
Sayangnya, cedera lutut serius membuat Nagelsmann tak sempat merumput di bawah kepelatihan Tuchel dan justru banting setir ke jalur kepelatihan yang diawali sebagai pemandu bakat.
"Saya pernah dilatih Tuchel. Saya dikontrak sebagai pemain tetapi kemudian cedera," kata Nagelsmann dalam jumpa pers pralaga dilansir laman resmi UEFA, Selasa dini hari WIB.
"Kemudian saya harus memilih untuk bisa tetap membayar studi saya, sehingga saya mengambil kesempatan menjadi pemandu bakat dan menganalisa tim-tim lawan," ujar pelatih yang masih berusia 33 tahun itu menambahkan.
Selang 12 tahun kemudian, Nagelsmann sudah memiliki reputasi sebagai pelatih muda cemerlang setelah sukses di TSG Hoffenheim dan kini menangani Leipzig.
Nagelsmann mengantarkan Leipzig ke babak semifinal Liga Champions dan akan menghadapi bekas pelatihnya sendiri, Tuchel.
"Kala itu saya tak pernah menyangka bisa mencapai semifinal Liga Champions dan akan menghadapinya," ujar Nagelsmann.
Nagelsmann menegaskan ia dan timnya tidak akan terlalu mencurahkan perhatian tentang apa yang bisa dilakukan PSG, melainkan fokus untuk memainkan permainan terbaik Leipzig.
"Kami ingin menampilkan permainan kami sendiri, fokus ke diri sendiri, ketimbang memikirkan soal PSG," pungkasnya.
Leipzig mencapai semifinal setelah berhasil menyingkirkan Atletico Madrid 2-1 dan jika bisa melewati PSG, Die Roten Bullen bakal bertemu pemenang semifinal lain yakni Olympique Lyon dan Bayern Muenchen yang baru main sehari berselang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Tuchel sebelumnya menangani tim lapis kedua FC Augsburg pada 2007-2008, di mana di dalamnya terdapat Nagelsmann muda yang masih merintis karies sebagai pesepak bola profesional.
Sayangnya, cedera lutut serius membuat Nagelsmann tak sempat merumput di bawah kepelatihan Tuchel dan justru banting setir ke jalur kepelatihan yang diawali sebagai pemandu bakat.
"Saya pernah dilatih Tuchel. Saya dikontrak sebagai pemain tetapi kemudian cedera," kata Nagelsmann dalam jumpa pers pralaga dilansir laman resmi UEFA, Selasa dini hari WIB.
"Kemudian saya harus memilih untuk bisa tetap membayar studi saya, sehingga saya mengambil kesempatan menjadi pemandu bakat dan menganalisa tim-tim lawan," ujar pelatih yang masih berusia 33 tahun itu menambahkan.
Selang 12 tahun kemudian, Nagelsmann sudah memiliki reputasi sebagai pelatih muda cemerlang setelah sukses di TSG Hoffenheim dan kini menangani Leipzig.
Nagelsmann mengantarkan Leipzig ke babak semifinal Liga Champions dan akan menghadapi bekas pelatihnya sendiri, Tuchel.
"Kala itu saya tak pernah menyangka bisa mencapai semifinal Liga Champions dan akan menghadapinya," ujar Nagelsmann.
Nagelsmann menegaskan ia dan timnya tidak akan terlalu mencurahkan perhatian tentang apa yang bisa dilakukan PSG, melainkan fokus untuk memainkan permainan terbaik Leipzig.
"Kami ingin menampilkan permainan kami sendiri, fokus ke diri sendiri, ketimbang memikirkan soal PSG," pungkasnya.
Leipzig mencapai semifinal setelah berhasil menyingkirkan Atletico Madrid 2-1 dan jika bisa melewati PSG, Die Roten Bullen bakal bertemu pemenang semifinal lain yakni Olympique Lyon dan Bayern Muenchen yang baru main sehari berselang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020