Menyandang status zona hijau, seringkali membuat menurunnya kesadaran masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan Covid-19. Hingga kini, sudah muncul berbagai klaster baru sebagai penyumbang utama pasien terkontaminasi positif Covid-19, antara lain klaster keluarga, klaster perkantoran, dan klaster fasilitas publik seperti pasar dan mall.
Hal itulah yang mendorong PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel mengambil peran dalam upaya Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tetap berada di zona hijau wabah Covid-19, melalui bantuan 1.000 masker yang nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bantuan diserahkan langsung oleh General Manager Pertamina MOR II Sumbagsel, Asep Wicaksono Hadi, kepada Dr. H. Erzaldi Rosman Djohan, S.E., M.M selaku Gubernur Kepulauan Bangka Belitung di sela-sela acara penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama Rekonsiliasi Data Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, bertempat di RM Gale-Gale Pangkalan Baru Bangka, Rabu (16/09).
Ditengah pandemi Covid-19, Pertamina tetap memperhatikan operasional bisnis perusahaan terus berjalan, untuk memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat tetep terjaga, terutama dalam menjaga ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), Elpiji, hingga penyaluran energi penugasan ke pelosok negeri, ungkap Region Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami dalam keterangan resminya.
Meskipun dalam tekanan situasi Covid-19, baik aktivitas perkantoran maupun operasional Pertamina tetap berjalan, tentunya dengan tetap memperhatikan sejumlah protokol kesehatan.
Dewi kemudian menambahkan bahwa Pertamina rutin melakukan Rapid dan Swab Test terhadap pekerjanya, pemantauan kesehatan secara online, melakukan berbagai pengecekan kesehatan, kewajiban pengukuran suhu tubuh, pemakaian masker, rutin cuci tangan, hingga social distancing.
Pertamina juga rutin melakukan penyemprotan cairan disinfectant terhadap pelbagai fasilitas operasionalnya seperti SPBU hingga musholla.
Terkait transaksi, Pertamina juga mendorong penggunaan fasilitas transaksi non tunai untuk menekan rantai penyebaran Covid-19.
Hingga saat ini tercatat sudah 46 SPBU di Kepulauan Bangka Belitung, sudah bisa melakukan metode pembayaran nontunai melalui aplikasi MyPertamina.
"Dengan metode pembayaran nontunai, konsumen setia Pertamina dapat meminimalisir kontak langsung saat bertransaksi. Metode transaksi digital ini lebih aman dibandingkan penggunaan uang kertas ataupun koin", ujar Dewi.
Salah satu keunggulan transaksi e-wallet/ nontunai melalui aplikasi MyPertamina adalah lebih praktis dan efisien. Saat transaksi tidak perlu repot menyiapkan uang tunai dan kembalian.
"Aplikasi MyPertamina dapat diunduh melalui Playstore atau Apple Store", tutup Dewi.
Informasi lebih lanjut mengenai produk atau ingin menyampaikan laporan terkait produk Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Kontak Pertamina 135.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Hal itulah yang mendorong PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel mengambil peran dalam upaya Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tetap berada di zona hijau wabah Covid-19, melalui bantuan 1.000 masker yang nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bantuan diserahkan langsung oleh General Manager Pertamina MOR II Sumbagsel, Asep Wicaksono Hadi, kepada Dr. H. Erzaldi Rosman Djohan, S.E., M.M selaku Gubernur Kepulauan Bangka Belitung di sela-sela acara penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama Rekonsiliasi Data Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, bertempat di RM Gale-Gale Pangkalan Baru Bangka, Rabu (16/09).
Ditengah pandemi Covid-19, Pertamina tetap memperhatikan operasional bisnis perusahaan terus berjalan, untuk memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat tetep terjaga, terutama dalam menjaga ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), Elpiji, hingga penyaluran energi penugasan ke pelosok negeri, ungkap Region Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami dalam keterangan resminya.
Meskipun dalam tekanan situasi Covid-19, baik aktivitas perkantoran maupun operasional Pertamina tetap berjalan, tentunya dengan tetap memperhatikan sejumlah protokol kesehatan.
Dewi kemudian menambahkan bahwa Pertamina rutin melakukan Rapid dan Swab Test terhadap pekerjanya, pemantauan kesehatan secara online, melakukan berbagai pengecekan kesehatan, kewajiban pengukuran suhu tubuh, pemakaian masker, rutin cuci tangan, hingga social distancing.
Pertamina juga rutin melakukan penyemprotan cairan disinfectant terhadap pelbagai fasilitas operasionalnya seperti SPBU hingga musholla.
Terkait transaksi, Pertamina juga mendorong penggunaan fasilitas transaksi non tunai untuk menekan rantai penyebaran Covid-19.
Hingga saat ini tercatat sudah 46 SPBU di Kepulauan Bangka Belitung, sudah bisa melakukan metode pembayaran nontunai melalui aplikasi MyPertamina.
"Dengan metode pembayaran nontunai, konsumen setia Pertamina dapat meminimalisir kontak langsung saat bertransaksi. Metode transaksi digital ini lebih aman dibandingkan penggunaan uang kertas ataupun koin", ujar Dewi.
Salah satu keunggulan transaksi e-wallet/ nontunai melalui aplikasi MyPertamina adalah lebih praktis dan efisien. Saat transaksi tidak perlu repot menyiapkan uang tunai dan kembalian.
"Aplikasi MyPertamina dapat diunduh melalui Playstore atau Apple Store", tutup Dewi.
Informasi lebih lanjut mengenai produk atau ingin menyampaikan laporan terkait produk Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Kontak Pertamina 135.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020