Kelompok Pemuda Hijau Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama PT Timah Tbk melalui Unit Metalurgi Mentok menggelar gerakan untuk mendorong masyarakat memilah sampah mulai dari rumah.
"Sampah menjadi permasalahan yang semakin serius, melalui gerakan ini kami berharap masyarakat semakin sadar pentingnya memilah sampah mulai dari rumah masing-masing," kata ketua Kelompok Pemuda Hijau Bangka Barat, Riny Stevany di Mentok, Minggu.
Gerakan yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Bersih-Bersih se-Dunia atau yang lebih dikenal dengan "World Clean Up Day" tersebut terlaksana berkat dukungan penuh dari PT Timah Tbk tersebut dilaksanakan di Mentok sebagai wujud kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar wilayah operasi Unit Metalurgi PT Timah Tbk.
Pada gerakan bersama tersebut dilakukan aksi penyediaan truk pengangkut sampah dan seluruh karyawan PT Timah Tbk di Unit Metalurgi Mentok turun ke lapangan untuk memungut dan mengangkut sampah dari rumah warga.
"Kami bersama para anggota Ikatan Keluarga Timah dan para istri karyawan turun langsung ke masyarakat untuk bersih sampah sekaligus sosialisasi gerakan pilah sampah dari rumah," katanya.
Menurut dia, aksi tersebut diharapkan bisa meningkatkan pemahaman kepada masyarakat pentingnya memilah sampah mulai dari rumah sehingga bisa membantu mengatasi permasalahan sampah sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
"Mengingat isu sampah saat ini sudah mendunia dan di Bangka Barat sendiri peran pemuda masih kurang peduli, untuk itu kami melalui gerakan ini menyasar sejumlah sekolah, terutama tingkat SD agar generasi selanjutnya semakin sadar pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengolah sampah," katanya.
Kelompok Pemuda Hijau Bangka Barat memiliki puluhan anggota yang seluruhnya generasi muda yang selama ini secara rutin menggelar berbagai aksi untuk meningkatkan kesadaran warga peduli lingkungan.
"Selama satu tahun terakhir PT Timah selalu mendukung gerakan kami, kami berharap kerja sama bisa terus berlangsung dan semakin banyak organisasi, kelompok, swasta dan pemerintah daerah yang bisa ikut bergerak bersama untuk peduli lingkungan," katanya.
Riny mengatakan, dalam aksi tahun ini sengaja memilih tema pilah sampah dari rumah karena sampah memang harus dipilah untuk memudahkan dalam proses pengolahan selanjutnya, baik untuk di daur ulang maupun dimanfaatkan kembali untuk keperluan lain.
"Selanjutnya kami akan membuka pengolahan atau meneruskan sampah yang terkumpul ke bank sampah, kami tetap akan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan PT Timah dalam berbagai gerakan ini," katanya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup Bangka Barat, Sumijo menyampaikan apresiasi atas kegiatan Kelompok Pemuda Hijau Bangka Barat bersama PT Timah dan berharap kegiatan dapat berkelanjutan.
"Untuk pemilihan sampah yang dimulai dari rumah harus terus membudaya karena akan sangat membantu kami dalam pengelolaan selanjutnya, baik pengolahan sampah organik maupun nonorganik," kata Sumijo.
Dia berharap sosialisasi dan gerakan nyata bisa terus dilakukan dan dimulai di tingkat sekolah dengan melibatkan peran aktif para siswa agar pemilahan sampah tertanam sedini mungkin.
"Kegiatan peduli lingkungan melalui sekolah sehat dan sekolah adiwiyata merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kepedulian siswa terhadap permasalahan sampah yang ada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Sampah menjadi permasalahan yang semakin serius, melalui gerakan ini kami berharap masyarakat semakin sadar pentingnya memilah sampah mulai dari rumah masing-masing," kata ketua Kelompok Pemuda Hijau Bangka Barat, Riny Stevany di Mentok, Minggu.
Gerakan yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Bersih-Bersih se-Dunia atau yang lebih dikenal dengan "World Clean Up Day" tersebut terlaksana berkat dukungan penuh dari PT Timah Tbk tersebut dilaksanakan di Mentok sebagai wujud kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar wilayah operasi Unit Metalurgi PT Timah Tbk.
Pada gerakan bersama tersebut dilakukan aksi penyediaan truk pengangkut sampah dan seluruh karyawan PT Timah Tbk di Unit Metalurgi Mentok turun ke lapangan untuk memungut dan mengangkut sampah dari rumah warga.
"Kami bersama para anggota Ikatan Keluarga Timah dan para istri karyawan turun langsung ke masyarakat untuk bersih sampah sekaligus sosialisasi gerakan pilah sampah dari rumah," katanya.
Menurut dia, aksi tersebut diharapkan bisa meningkatkan pemahaman kepada masyarakat pentingnya memilah sampah mulai dari rumah sehingga bisa membantu mengatasi permasalahan sampah sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
"Mengingat isu sampah saat ini sudah mendunia dan di Bangka Barat sendiri peran pemuda masih kurang peduli, untuk itu kami melalui gerakan ini menyasar sejumlah sekolah, terutama tingkat SD agar generasi selanjutnya semakin sadar pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengolah sampah," katanya.
Kelompok Pemuda Hijau Bangka Barat memiliki puluhan anggota yang seluruhnya generasi muda yang selama ini secara rutin menggelar berbagai aksi untuk meningkatkan kesadaran warga peduli lingkungan.
"Selama satu tahun terakhir PT Timah selalu mendukung gerakan kami, kami berharap kerja sama bisa terus berlangsung dan semakin banyak organisasi, kelompok, swasta dan pemerintah daerah yang bisa ikut bergerak bersama untuk peduli lingkungan," katanya.
Riny mengatakan, dalam aksi tahun ini sengaja memilih tema pilah sampah dari rumah karena sampah memang harus dipilah untuk memudahkan dalam proses pengolahan selanjutnya, baik untuk di daur ulang maupun dimanfaatkan kembali untuk keperluan lain.
"Selanjutnya kami akan membuka pengolahan atau meneruskan sampah yang terkumpul ke bank sampah, kami tetap akan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan PT Timah dalam berbagai gerakan ini," katanya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup Bangka Barat, Sumijo menyampaikan apresiasi atas kegiatan Kelompok Pemuda Hijau Bangka Barat bersama PT Timah dan berharap kegiatan dapat berkelanjutan.
"Untuk pemilihan sampah yang dimulai dari rumah harus terus membudaya karena akan sangat membantu kami dalam pengelolaan selanjutnya, baik pengolahan sampah organik maupun nonorganik," kata Sumijo.
Dia berharap sosialisasi dan gerakan nyata bisa terus dilakukan dan dimulai di tingkat sekolah dengan melibatkan peran aktif para siswa agar pemilahan sampah tertanam sedini mungkin.
"Kegiatan peduli lingkungan melalui sekolah sehat dan sekolah adiwiyata merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kepedulian siswa terhadap permasalahan sampah yang ada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020