Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melatih 120 orang kader pembangunan manusia (KPM) dalam menangani dan menekan kasus stunting selama masa pendemi COVID-19 di pulau penghasil bijih timah itu.

"Kami berharap pelatihan KPM ini dapat meningkatkan kapasitas KPM dalam menekan kasus stunting selama masa pendemi COVID-19 ini," kata Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemprv Babel Toni Batubara saat membuka pelatihan KPM di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan pelatihan penguatan kapasitas KPM ini diikuti 120 orang kader dari Kabupaten Bangka dan Bangka Tengah. Berdasarkan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 terkait pemberian mandat dan peran yang lebih luas kepada pemerintah desa dalam mengelola urusan pemerintah dan pembangunan serta memberikan kewenangan yang lebih besar kepada unsur-unsur pemerintahnya.



"Kami berharap desa menjadi suatu entitas yang berdaya dan mandiri dan pada akhirnya dapat berkontribusi dalam membangun Indonesia, khususnya Bangka Belitung,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini kondisi stunting di Bangka Belitung memerlukan aksi nyata yang melibatkan pemberdayaan masyarakat desa melalui KPM.

"KPM harus bersinergi dengan aparat desa dan tenaga kesehatan dalam mengintervensi program konvergensi stunting di tiap desa, karena mereka merupakan motor penggerak konvergensi stunting," katanya.

Kasi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Pemprov Babel Siska Arabianti mengatakan kondisi stunting di Babel sesuai data 2019, menjadi perhatian mengingat tingkat prevalensi stunting di Babel tertinggi, yakni mencapai 16,8 persen.

“Prevalensi stunting tertinggi ada di Kabupaten Bangka Barat, yakni 16,8 persen, sedangkan Kabupaten Bangka yakni 8,9 persen, Belitung 13 persen, Bangka Tengah 7 persen, Bangka Selatan 12,9 persen, Belitung Timur 7,3 persen, dan Pangkalpinang 10,1 persen,” katanya.



Ia mengatakan berdasarkan data tersebut, terdapat 69 desa yang tingkat prevalensi stunting berada di atas 20 persen. Kabupaten Bangka ada 9 desa, Belitung 8 desa, Bangka Tengah 8 desa, Bangka Selatan 8, Belitung Timur 4, dan Pangkalpinang 7 kelurahan , serta Bangka Barat memiliki jumlah desa tertinggi, yakni 25 desa.

"Perkembangan Bangka Belitung angka stuntingnya sudah berada di bawah 14 dan ini harus ditekan terus melalui peningkatan kapasitas KPM di masing-masing desa," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020