Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar  sosialisasi mutu produk unggulan daerah, guna meningkatkan pemahaman tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) lada putih.

"Dalam kegiatan ini kita juga berdiskusi mengenai kendala dan masalah yang dihadapi para petani dalam proses pra dan pascapanen lada," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Babel, Deki Susanto di Parit tiga, Bangka Barat, Jumat.

Ia mengatakan, lada putih dari Kepulauan Bangka Belitung sudah dikenal di pasar dunia sejak sebelum perang dunia ke-II, sebagai komoditi ekspor dari Indonesia yang dikenal dengan nama 'Muntok White Pepper'.

Oleh karena itu, mengingat menurunnya jumlah produksi lada putih yang merupakan produk unggulan daerah Babel maka, Pemprov Babel dengan program revitalisasi ladanya mempunyai keinginan untuk mengembalikan kejayaan lada putihnya seperti dahulu.

Menurutnya, berbagai aspek telah dilakukan pembenahan oleh pemprov, untuk meningkatkan gairah masyarakat Bangka Belitung untuk bertani lada salah satunya melalui kegiatan sosialisasi ini.

Sebagai laboratorium pengujian lada putih di Babel, UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Disperindag Provinsi Kepulauan Babel berkewajiban  melakukan sosialisasi mengenai mutu produk unggulan daerah salah satunya, lada putih dalam rangka peningkatan kualitas mutu di Provinsi Kepulauan Babel.

"Dengan mempertimbangkan seksama dan hasil survey dilapangan, maka diputuskan kegiatan sosialisasi  mutu produk unggulan daerah, yaitu di kecamatan Parit Tiga Kabupaten Bangka Barat," ujarnya.

Menurut Deki, maksud dan tujuan digelarnya sosialisasi mutu produk unggulan daerah ini, untuk membekali para peserta, yakni para petani lada dibekali ilmu tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai lada putih.

Tujuan lainnya yakni, untuk melakukan diskusi mengenai kendala dan masalah yang dihadapi para petani dalam proses pra dan pasca panen lada, agar jumlah panen yang dihasilkan oleh petani nantinya berkulitas dan bersaing yang akan berdampak pada kesejahteraan petani.

Dengan meningkatnya harga jual lada putih, tentu saja kesejahteraan petani lada putih meningkat dan gairah untuk kembali berkebun lada putih akan semakin antusias.

Ia menambahkan, metode pelaksanaan  sosialisasi mutu produk unggulan daerah ini dilakukan dengan metode swakelola, dan cara pelaksanaannya dilakukan melalui survey ke tempat pelaksanaan kegiatan, rapat internal, konsultasi dan koordinasi setelah itu, baru dilakukan pelaksanaan kegiatan sosialisasi.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020