Pangkalpinang (Antara Babel) - Pengguna  alat kontrasepsi suntik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pada 2014 sebanyak 8.941 orang dan merupakan pengguna terbanyak dibanding alat kontrasepsi lainnya.

"Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi terbanyak yang digunakan oleh peserta KB karena dinilai aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pascapersalinan," ujar Kepala Badan Perwakilan  Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Babel, Hermansyah di Pangkalpinang, Rabu.

Sementara itu, kata dia, peserta KB yang menggunakan kontrasepsi pil sebanyak 3.800 orang.

"Pencapaian pengguna alat kontrasepsi hingga akhir tahun ini sekitar 70 persen," ujarnya.

Menurut dia, suntik merupakan metode kontrasepsi efektif dimana penggunaannya mempunyai efektivitas atau tingkat kelangsungan pemakaian relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif rendah bila dibandingkan dengan alat kontrasepsi sederhana.

"Kontrasepsi suntikan ini untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan disuntik intra muskuler yang berdaya kerja tiga bulan dan tidak membutuhkan pemakaian setiap hari," ujarnya.

Ia mengatakan, alat kontrasepsi suntik yang sering digunakan yaitu noretisteron asetat (DMPA) yang berisi depro mendroksi progerteron asetat.

"Pada 2015, kami akan mengadakan pendataan keluarga yang dilakukan secara serentak se-Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Septi Artiana

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014