Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyiapkan skema pemulihan perekonomian masyarakat di era pemberlakukan tatanan kehidupan baru atau new normal, dengan mengenjot sektor pariwisata, pertanian, perikanan, dan ekspor komoditas khas daerah itu.

"Kita telah menyiapkan skema dan upaya pemulihan ekonomi yang terus menurun karena pendemi COVID-19 ini," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan skema dan berbagai upaya dalam memulihkan perekonomian masyarakat di tengah pendemi COVID-19 ini di antaranya menggenjot sektor pariwisata, karena Babel merupakan sebagai salah satu daerah tujuan wisata domestik dan mancanegara.

"Sejak ditetapkan new normal maka pada Juli yang lalu, kita mulai membuka sektor pariwisata dengan ketentuan protokol kesehatan yang ketat, sehingga dapat mendorong daya beli masyarakat, pemerintah dan membuka tempat-tempat wisata baru dengan konsep pemberdayaan masyarakat sekitar," ujarnya.

Skema pemulihan ekonomi sektor pertanian, peternakan, tanaman pangan, hortikultura, dan perikanan, Pemprov Kepulauan Babel mendorong sistem pertanian melalui pola mandiri dan berbasis korporasi dengan penanaman padi seluas 30.000 hektare.

Selain itu pemprov juga memfasilitasi pelaku usaha melakukan budi daya Udang Vaname untuk memenuhi permintaan ekspor. Di sektor peternakan juga mendorong peternakan, pertanian, dan perikanan untuk menggunakan program KUR.

"Kita juga terus mendorong produktivitas usaha perkebunan seperti durian, porang, dan nanas, yang saat ini sudah mulai dilirik oleh beberapa off taker," katanya.

Tidak hanya itu, Gubernur Erzaldi juga menekankan pentingnya mendorong sektor UMKM yang saat ini ikut terpuruk akibat pendemi COVID-19. Pemprov Babel juga menggelontorkan dana Rp1 miliar untuk penguatan branding produk serta fasilitasi perdagangan produk UMKM melalui e-commerce nasional maupun internasional

Sementara itu, sektor industri dan ekspor-impor, pemprov terus mendorong dan memfasilitasi investasi industri pengolahan dan pemurnian di Kawasan Industri Sadai.

"Kita sudah melakukan kerja sama dengan beberapa investor asing untuk membangun industri hilirisasi timah, glass (kaca), refinery untuk B100, dan cold storage untuk Udang Vaname di Kawasan Industri Sadai," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020