Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerapkan empat strategi pengurangan risiko bencana alam dan non alam sebagai langkah pemerintah daerah mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di tengah wabah COVID-19.

"Kami telah memasukkan strategi pengurangan resiko bencana ini ke dalam rencana pembangunan 2021," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan empat strategi utama program pengurangan risiko bencana (PRB) yaitu menjadikan PRB sebagai prioritas pembangunan daerah, melakukan identifikasi, mengkaji dan memantau risiko bencana alam dan sosial di masyarakat.

Selain itu, strategi pemerintah dalam mengurangi faktor-faktor risiko yang mendasar dan serta kesiapsiagaan aparatur pemerintah dan masyarakat untuk tanggap darurat yang efektif.

"Strategi penting sekali bagi seorang kepala daerah memutuskan bahwa PRB menjadi skala program prioritas rencana pembangunan, mengintegrasikan peta risiko dalam tata ruang dan tata wilayah izin pemerintah daerah serta melibatkan program kegiatan seluruh perangkat daerah," ujarnya.

Menurut dia dengan strategi yang dilakukan itu, Babel dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana penyebaran virus COVID-19 berhasil menekan angka penyebaran COVID-19 dan angka kematian menjadi terendah di Indonesia, serta tingkat kesembuhan yang tinggi.

"Alhamdulillah, atas prestasi itu Babel dianugerahi sebagai provinsi terbaik kedua dalam penanganan COVID-19 oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu," katanya.

Ia menambahkan dalam mengoptimalkan realisasi strategi pengurangan risiko bencana ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel telah membuat payung hukum berupa peraturan daerah ataupun Surat Keputusan (SK) Gubernur terkait PRB.

"Kami tentunya akan lebih meningkatkan koordinasi dengan BNPB, kementerian, dan lembaga terkait serta sinergi dengan TNI/Polri untuk menekan, menanggulangi bencana ini," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020