Politikus partai Gerindra sekaligus Tokoh pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi kampung nelayan Desa Tanjung Binga Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan berinteraksi dengan para nelayan di Desa itu.
"Saya ingin mengetahui bagaimana dampak pandemi COVID-19 terhadap sektor perikanan dan juga kondisi nelayan," katanya di Sijuk, Belitung, Sabtu pagi.
Baca juga: Sandiaga Uno sebut Belitung miliki banyak potensi "sport tourism"
Baca juga: Sandiaga Uno dorong pelaku UMKM Belitung beradaptasi dengan kebiasaan baru
Baca juga: Sandiaga Uno dorong Belitung ciptakan pariwisata aman dari COVID-19
Dalam kunjungan tersebut Sandiaga berbincang dengan sejumlah nelayan di Desa Tanjung Binga Kabupaten Belitung yang merupakan sentra ikan asin terbesar di Indonesia.
"Memang dampak pandemi C0VID-19 penjualan ikan turun jadi kondisi ini harus segera dipulihkan saya memang memiliki beberapa ide cemerlang agar nelayan tetap diberdayakan terutama generasi muda sehingga mereka tidak meninggalkan usaha kelautan dan perikanan," ujarnya.
Sandi menambahkan, potensi sektor kelautan dan perikanan di Desa Tanjung Binga sangat besar sehingga pemulihan ekonomi masyarakat nelayan semestinya harus dilakukan dengan secepat mungkin.
"Kita harus cepat merealisasikan segala bentuk kolaborasi baik bantuan pemerintah maupun juga kolaborasi dengan dunia usaha," katanya.
Selain itu, kata Sandi, Desa Tanjung Binga juga membutuhkan investor untuk masuk dan mengembangkan potensi wilayah itu sehingga produk usaha kelautan dan perikanan yang dihasilkan bisa menembus pasar global.
Rencana pengembangan yang dapat dilakukan kedepannya adalah harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat nelayan seperti pembangunan "cold storage" atau lemari pendingin ikan dan Unit Pengolahan Ikan (UPI).
"Potensinya sangat besar saya lihat tadi produk-produk juga sudah dipasarkan di Jakarta dan usaha-usaha mikro yang seperti ini jika dibina dengan baik akan mebmbuka lapangan kerja seluas-luasnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Saya ingin mengetahui bagaimana dampak pandemi COVID-19 terhadap sektor perikanan dan juga kondisi nelayan," katanya di Sijuk, Belitung, Sabtu pagi.
Baca juga: Sandiaga Uno sebut Belitung miliki banyak potensi "sport tourism"
Baca juga: Sandiaga Uno dorong pelaku UMKM Belitung beradaptasi dengan kebiasaan baru
Baca juga: Sandiaga Uno dorong Belitung ciptakan pariwisata aman dari COVID-19
Dalam kunjungan tersebut Sandiaga berbincang dengan sejumlah nelayan di Desa Tanjung Binga Kabupaten Belitung yang merupakan sentra ikan asin terbesar di Indonesia.
"Memang dampak pandemi C0VID-19 penjualan ikan turun jadi kondisi ini harus segera dipulihkan saya memang memiliki beberapa ide cemerlang agar nelayan tetap diberdayakan terutama generasi muda sehingga mereka tidak meninggalkan usaha kelautan dan perikanan," ujarnya.
Sandi menambahkan, potensi sektor kelautan dan perikanan di Desa Tanjung Binga sangat besar sehingga pemulihan ekonomi masyarakat nelayan semestinya harus dilakukan dengan secepat mungkin.
"Kita harus cepat merealisasikan segala bentuk kolaborasi baik bantuan pemerintah maupun juga kolaborasi dengan dunia usaha," katanya.
Selain itu, kata Sandi, Desa Tanjung Binga juga membutuhkan investor untuk masuk dan mengembangkan potensi wilayah itu sehingga produk usaha kelautan dan perikanan yang dihasilkan bisa menembus pasar global.
Rencana pengembangan yang dapat dilakukan kedepannya adalah harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat nelayan seperti pembangunan "cold storage" atau lemari pendingin ikan dan Unit Pengolahan Ikan (UPI).
"Potensinya sangat besar saya lihat tadi produk-produk juga sudah dipasarkan di Jakarta dan usaha-usaha mikro yang seperti ini jika dibina dengan baik akan mebmbuka lapangan kerja seluas-luasnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020