Muntok (Antara Babel) - Museum Timah Indonesia (MTI) Muntok, Kepulauan Bangka Belitung memberikan ruang kepada Suku Jerieng untuk mengekspresikan seni dan budaya kelompok masyarakat tersebut.
"Kami akan memfasilitasi Suku Jerieng untuk menampilkan seni dan budaya mereka pada puncak peringatan ulang tahun MTI Muntok, pada Minggu (18/1) di komplek museum," ujar Kepala MTI Muntok, Fakhrizal Abubakar, Kamis.
Ia mengatakan, keberadaan Suku Jering yang sebagian besar warganya tinggal di Kecamatan Simpang Teritip selama ini kurang mendapatkan perhatian, padahal daerah lokasinya tidak terlalu jauh dari ibu kota Kabupaten Bangka Barat, Muntok.
"Mereka memiliki kekayaan seni dan budaya, kami harapkan melalui pagelaran yang akan dilaksanakan sehari itu, masyarakat semakin mengenal dan mencintai budaya asli daerahnya," kata dia.
Menurutnya, pagelaran seni dan budaya Suku Jerieng akan menampilkan beragam seni pertunjukan, seperti seni tari, pertunjukan silat kampong, dambus dan lainnya.
Ia berharap pada kesempatan itu warga banyak yang datang sehingga bisa lebih memahami kekayaan budaya lokal sekaligus mengenal lebih dekat keberadaan museum satu-satunya di daerah itu.
"Kami harapkan selain memberikan apresiasi keberadaan Suku Jerieng, kegiatan seperti ini juga memberikan tambahan wawasan sejarah dan budaya kepada masyarakat, khususnya generasi muda di Bangka Barat," kata dia.
Pamong Budaya Kabupaten Bangka Barat Anung Pramono memberikan apresiasi positif kepada pihak manajemen MTI Muntok yang bersedia memfasilitasi seni dan budaya lokal.
"Kami berharap ke depan bukan hanya Suku Jerieng yang diberikan kesempatan tampil, namun kelompok kesenian dari desa-desa di seluruh kecamatan di Bangka Barat juga diberikan kesempatan," kata dia.
Menurut dia, upaya MTI Muntok yang peduli akan budaya lokal seperti itu patut dikembangkan oleh instansi atau perusahaan lain di daerah itu.
"Jika semua pihak bergerak ke arah itu, kami yakin seni dan budaya lokal akan terus berkembang dan tentunya akan membawa dampak positif bagi pariwisata daerah yang selama ini memfokuskan pada sektor wisata sejarah dan budaya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Kami akan memfasilitasi Suku Jerieng untuk menampilkan seni dan budaya mereka pada puncak peringatan ulang tahun MTI Muntok, pada Minggu (18/1) di komplek museum," ujar Kepala MTI Muntok, Fakhrizal Abubakar, Kamis.
Ia mengatakan, keberadaan Suku Jering yang sebagian besar warganya tinggal di Kecamatan Simpang Teritip selama ini kurang mendapatkan perhatian, padahal daerah lokasinya tidak terlalu jauh dari ibu kota Kabupaten Bangka Barat, Muntok.
"Mereka memiliki kekayaan seni dan budaya, kami harapkan melalui pagelaran yang akan dilaksanakan sehari itu, masyarakat semakin mengenal dan mencintai budaya asli daerahnya," kata dia.
Menurutnya, pagelaran seni dan budaya Suku Jerieng akan menampilkan beragam seni pertunjukan, seperti seni tari, pertunjukan silat kampong, dambus dan lainnya.
Ia berharap pada kesempatan itu warga banyak yang datang sehingga bisa lebih memahami kekayaan budaya lokal sekaligus mengenal lebih dekat keberadaan museum satu-satunya di daerah itu.
"Kami harapkan selain memberikan apresiasi keberadaan Suku Jerieng, kegiatan seperti ini juga memberikan tambahan wawasan sejarah dan budaya kepada masyarakat, khususnya generasi muda di Bangka Barat," kata dia.
Pamong Budaya Kabupaten Bangka Barat Anung Pramono memberikan apresiasi positif kepada pihak manajemen MTI Muntok yang bersedia memfasilitasi seni dan budaya lokal.
"Kami berharap ke depan bukan hanya Suku Jerieng yang diberikan kesempatan tampil, namun kelompok kesenian dari desa-desa di seluruh kecamatan di Bangka Barat juga diberikan kesempatan," kata dia.
Menurut dia, upaya MTI Muntok yang peduli akan budaya lokal seperti itu patut dikembangkan oleh instansi atau perusahaan lain di daerah itu.
"Jika semua pihak bergerak ke arah itu, kami yakin seni dan budaya lokal akan terus berkembang dan tentunya akan membawa dampak positif bagi pariwisata daerah yang selama ini memfokuskan pada sektor wisata sejarah dan budaya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015