Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfasilitasi pelaksanaan Pesta Adat Suku Jerieng sebagai upaya pelestarian budaya yang ada di daerah itu.
Pejabat sementara Bupati Bangka Barat Hendriwan di Mentok, Jumat, mengatakan pelestarian budaya lokal tersebut diharapkan bisa dilanjutkan dengan pengembangan agar bisa diwariskan kepada generasi penerus.
"Mengikuti kegiatan ini memberikan saya pengalaman dan pengetahuan baru, ternyata di Bangka Barat ini masih ada salah satu suku, yaitu Suku Jerieng, yang tetap teguh melestarikan adat dan budayanya. Saya bangga dan takjub akan hal ini, lestarikan terus adat dan budaya seperti ini," katanya.
Hendriwan hadir didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat Muhammad Ali dalam kegiatan Pesta Adat Suku Jerieng yang digelar di Desa Pelangas, Simpangteritip.
Ia berharap tradisi turun temurun tersebut dapat dipertahankan dan dikembangkan sebagai wujud keberagaman budaya serta adat istiadat di Negeri Sejiran Setason (sebutan lain Kabupaten Bangka Barat).
"Karena ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab generasi kini untuk mengembangkan, melestarikan, mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam berbagai adat dan tradisi warisan pendahulu," katanya.
Ketua Adat Suku Jerieng, Datuk Sardi, mengatakan Pesta Adat Suku Jerieng memiliki beberapa prosesi dalam rangkaian pesta adat, salah satunya ritual "ngerabun pusaka".
Menurut dia, rangkaian pesta adat ini merupakan salah satu pelaksanaan perintah Tuhan untuk hubungan Hablum Minal Makhluq.
"Kita perlu memaknai ini untuk menjaga hubungan baik kita manusia dengan semua makhluk, sekaligus memperkuat keyakinan 'idup beradet matei beriman' (bahasa lokal yang berarti hidup beradat, mati beriman)," katanya.
Suku Jerieng merupakan salah satu suku terbesar di Kabupaten Bangka Barat, yang secara populasi tinggal menyebar di beberapa desa di wilayah Kecamatan Mentok, Simpangteritip, sebagian Kelapa dan Tempilang.
Di Bangka Barat selain Suku Jerieng juga terdapat beberapa suku lain, seperti Kediale, Ketapik dan Empeng dengan jumlah warga lebih sedikit dibandingkan Suku Jerieng.