PT Timah (Persero) Tbk akan menebar 101 unit rumah ikan di Laut Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), guna meningkatkan hasil tangkapan ikan dan kesejahteraan masyarakat di lingkungan operasional perusahaan itu.

"Dalam waktu dekat ini kita akan menebar rumah ikan di perairan Rebo Kabupaten Bangka," kata Kabid Humas PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan pembuatan rumah ikan ini melibatkan masyarakat nelayan di Desa Rebo, sebagai upaya perusahaan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir di tengah pendemi COVID-19 dan kondisi cuaca di laut yang tidak bersahabat.

"Kita berharap dengan adanya pembuatan ratusan rumah ikan ini dapat membantu ekonomi nelayan dalam meningkatkan pendapatan keluarga di tengah gelombang tinggi disertai angin kencang yang membahayakan keselamatan nelayan," ujarnya.

Koordinator Nelayan Desa Rebo, Min Kho, mengatakan adanya pembuatan rumah ikan ini membantu masyarakat nelayan yang sedang tidak ke laut. Dalam pembuatan transplantasi karang dengan empat model ini mereka melibatkan nelayan kecil.

“Dari Agustus lalu kami membuat ini, lebih dari 40 nelayan yang ikut membuat rumah ikan ini. Tidak setiap hari mereka kerjanya, kalau lagi enggak ke laut ke sini mengerjakan ini, jadi mereka tetap punya penghasilan,” katanya.

Menurut dia, para nelayan yang mengerjakan rumah karang ini dalam empat model yakni rumpon kapal, dome, apartemen ikan dari kayu dan drum bekas untuk atraktor cumi.

"Saat ini pengerjaan terumbu karang ini hampir selesai tinggal menyelesaikan finishing dan diharapkan dengan ditenggelamkan terumbu karang nantinya akan meningkatkan hasil tangkap nelayan," ujarnya.

Herman salah satu nelayan yang juga dilibatkan untuk membuat rumah ikan ini mengatakan mereka sangat terbantu dengan adanya pekerjaan pembuatan rumah ikan ini.

“Kami sangat terbantu, kalau kita tidak ke laut ya mengerjakan ini. Lumayan ini bisa membantu kami. Selain itu, kami juga jadi tahu cara untuk membuat rumah ikan ini,” katanya.

Menurutnya, saat ini dirinya memilih untuk tidak melaut lantaran cuaca yang kurang bersahabat. Dengan adanya pekerjaan ini,bisa menambah penghasilan.

“Musuh nelayan itu sebenarnya cuaca, angin, karena itu yang kadang bikin tangkapan kita berkurang. Kalau cuaca bagus, ada saja rezeki ikannya,” ujar Herman.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020