Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rio Setiady memberikan apresiasi atas dua tahun kepemimpinan Maulan Aklil (Molen) dan Muhammad Sopian sebagai wali kota dan wakil wali kota.

Apresiasi itu diberikan berdasarkan beberapa parameter urusan yang bisa ambil sebagai sampel, misalnya kesehatan, investasi, pendidikan, dan program strategis lainnya sesuai seluruh janji-janji kampanye dan visi misi serta program unggulan yang semuanya telah tercantum dalam penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pangkalpinang tahun 2018-2023.

"Secara umum jika kita melihat untuk investasi, kita boleh acungi jempol untuk kepala daerah. Ketika dunia sedang dilanda pandemi, di mana perekonomian hampir seluruh negara dan daerah dipastikan menurun otomatis tingkat investasi akan menjadi kecil, sementara untuk Pangkalpinang kita justru melihat kepala daerah kita bisa mengundang investor luar untuk masuk ke Pangkalpinang. Ini merupakan capaian yang belum pernah ada pada kepemimpinan kepala daerah sebelum sebelumnya," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk bidang kesehatan, Molen beserta aparatur sipil negara (ASN) yang ada di bawahnya sangat proaktif untuk menarik dana pusat ke daerah, sehingga pemenuhan alat kesehatan tak membebani APBD terlalu besar. 

"Untuk penerima bantuan iuran BPJS bagi warga tidak mampu setiap tahunnya terus dianggarkan, apalagi hari ini banyak masyarakat menengah yang terdampak oleh Covid-19," katanya.

"Selain itu, kinerja laporan keuangan pemerintah kota tiga kali berturut-turut sudah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan ini kami anggap sebagai sebuah prestasi yang sepatutnya dipertahankan," katanya menambahkan. 

Hal lain yang juga turut menjadi sorotan pihaknya, yaitu realisasi program untuk mewujudkan satu kecamatan satu produk khas wisata kota, kesejahteraan guru honorer hingga penanganan banjir. 

"Kita berharap realisasi untuk mewujudkan satu kecamatan satu produk khas wisata kota, seperti Kampung Melayu, wisata seafood di Pangkalbalam, pusat kuliner di Alun-alun Taman Merdeka (ATM) dan lainnya," ujarnya.

Dikatakannya, untuk kenaikan gaji para guru honorer sebetulnya sudah ada kenaikan jika dibandingkan dengan pemerintahan daerah periode sebelumnya. Hanya saja untuk guru honorer yang direkrut oleh pihak sekolah, dikarenakan minimnya SDM guru yang ASN ini yang perlu kita cermati.

Menurutnya jangan sampai masih ada guru honorer yang pendapatannya di bawah Rp1 juta, sementara waktu mengajar nya full time selama satu pekan walaupun dalam kondisi belajar jarak jauh," katanya. 

"Selain itu, program normalisasi alur sungai masih dilakukan secara simultan setiap tahun anggaran dan ketika curah hujan tinggi kita bisa melihat genangan air walaupun adalah namun tidak terlalu lama untuk mengalir sampai ke hilir," katanya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020