Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman membuka sosialisasi bela negara di lingkungan kerja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara vitual melalui aplikasi zoom meeting.

"Di era globalisasi yang diiringi oleh perkembangan pesat teknologi informasi ini, kecepatan akses informasi dapat menjadi ancaman berkurangnya rasa terhadap ideologi negara. Hal itu sering terjadi di medsos, seperti berita hoaks seolah-olah menjadi berita kebenaran yang dapat memperdaya masyarakat," kata Erzaldi Rosman, di Pangkalpinang, Senin. 

Direktur Bela Negara Brigjen TNI, Jubei Levianto dari Kementerian Pertahanan RI dalam sambutannya mengatakan, bela negara merupakan tanggung jawab seluruh warga negara termasuk pemerintah daerah sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Bela Negara. 

"Bela negara bertujuan untuk menjaga keutuhan negara dari segala ancaman sehingga timbul rasa cinta terhadap NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," ujarnya. 

Menurutnya, Undang-undang Nomor 23 tersebut ada karena tujuannya agar semua elemen masyarakat semakin gencar dan masif dalam melakukan kesadaran bela negara dalam pemerintahan dalam suatu wilayah kepada pegawai pemerintah.

Tidak dapat dipungkiri bahwa ketahanan sebuah negara akan semakin kuat jika memiliki ketahanan ekonomi berdasarkan sistem perekonomian pancasila, azaz kekeluargaan, keadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan, kemajuan ekonomi nasional sesuai yang tercantum dalam UUD 45 Pasal 33.

Oleh sebab itu, bela negara harus dilakukan sejak dini dimulai dari anak usia PAUD selaku warga negara yang cinta kepada NKRI. Pemprov Babel dalam hal ini telah melakukan kerja sama dengan Kemenhan RI untuk mewujudkan cita-cita ini.

"Bela negara merupakan konsep patriotisme setiap warga negara untuk mempertahankan dan menjaga kedaulatan negara. Untuk itu Bapak Ibu agar kita mampu merawat kesadaran bela negara kita dapat mulai melalui mitigasi dan literasi medsos, karena mitigasi terhadap medsos dinilai dapat mengurangi dampak negatif medsos terhadap risiko tergerusnya kedaulatan NKRI," ujarnya.

Sementara itu, literasi medsos bertujuan menciptakan masyarakat berbasis informasi dan pengetahuan sehingga, mampu memilah informasi. 

Kegiatan Sosialisasi Bela Negara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dilaksanakan selama dua hari. Dalam sehari, kegiatan ini diikuti sebanyak 165 peserta dengan total keseluruhan sebanyak 330 orang.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020