Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA menjadikan penataan penambangan bijih timah yang dilakukan Kejaksaan Agung sebagai momentum pengembangan sektor pertanian di Negeri Serumpun Sebalai itu.
"Saat ini sudah banyak pemilik usaha tambang dan pejabat ditahan di Kejagung, sehingga ini menjadi momen kita untuk memajukan kembali pertanian," kata Safrizal ZA di Pangkalpinang Rabu.
Ia mengatakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung beberapa puluh tahun lalu terkenal hasil produksi pertanian dan perkebunan, namun dengan berkembangnya sektor industri pertambangan mengakibatkan sektor pertanian menurun dan sektor penambangan meningkat.
"Dengan banyaknya para pemilik usaha dan pejabat disekolahkan di Kejagung ini diharapkan dapat memajukan kembali sektor pertanian di daerah ini," katanya.
Ia menyatakan dulu rumah-rumah masyarakat di sepanjang jalan sangat bagus, tertata rapi dan itu dari hasil perkebunan lada putih bukan dari penambangan bijih timah.
"Saya tanya-tanya rumah-rumah yang dulunya bagus-bagus tersebut dari hasil lada putih, karena kalau pembangunan dari hasil timah tidak di bangun di Babel tetapi di Jakarta," katanya.
Oleh karena itu, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung kembali mendorong masyarakat khususnya penambang rakyat untuk kembali bertani, karena kemampuan produksi beras petani Kepulauan Babel ini hanya 26 persen dari 100 persen konsumsi masyarakat.
"Sektor pertanian inilah masa depan kita dan diharapkan pemerintah desa untuk mengalokasikan dana desa untuk sektor pertanian ini. Kalau bukan dari kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi untuk memajukan kembali pertanian ini," katanya.