Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalkan program safari pengawasan dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih dan mengantisipasi praktik politik uang.

"Program safari pengawasan ini sasaran kami adalah para jamaah di masjid yang bekerja sama dengan tokoh agama untuk mengajak warga datang ke TPS dan menjauhi praktik politik uang," kata Ketua Bawaslu Bangka Tengah Robianto di Koba, Selasa.

Pihaknya menyosialisasikan tentang kepemiluan dengan mendatangi sejumlah masjid dan bertemu dengan jamaah serta tokoh agama setempat.

"Program ini kami nilai cukup efektif untuk mengajak warga datang ke TPS pada 9 Desember 2020 dan menghindari politik uang," ujarnya.

Pihak Bawaslu Bangka Tengah menilai dengan menggandeng para tokoh agama akan lebih efektif untuk mendorong keinginan masyarakat datang ke TPS dan menghindari politik uang.

"Melalui program safari pengawasan ini, kami memiliki wadah untuk menyampaikan kepada warga apa saja yang dilarang dalam pelaksanaan Pilkada 2020," ujarnya.

Menurut Robianto, masih banyak ditemukan warga yang menganggap menerima uang sebagai kompensasi suara untuk calon tertentu merupakan sesuatu yang lumrah.

"Karena dianggap biasa, sehingga warga berpikir itu bukan sebuah pelanggaran. Maka, dalam kegiatan safari pengawasan perlu kami berikan pemahaman kepada warga terkait apa yang dilarang dalam Pilkada 2020," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020