Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan bantuan sebanyak 10 paket "bioflok" untuk budi daya lele di daerah itu.

"Budi daya lele sistem bioflok memiliki prospek yang baik dan ekonomis, kami akan mendorong para anggota kelompok budidaya mengembangkannya," kata Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat Wiratmo di Mentok, Rabu.

Sebanyak 10 paket bioflok atau gumpalan dari berbagai campuran heterogen mikroba untuk budi daya lele tersebut disiapkan dengan memanfaatkan dana alokasi khusus dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan disalurkan kepada satu kelompok peternak di Desa Airkuang, Kecamatan Jebus.

"Paket yang akan disalurkan lengkap, berupa kolam terpal, benih lele, pakan, vitamin, alat sirkulasi udara," katanya.

Wiratmo mengatakan, bantuan akan disalurkan kepada kelompok budi daya di Desa Airkuang yang sudah mampu menunjukkan kegigihan menekuni usaha beberapa tahun terakhir.

Kelompok yang beranggotakan 20 orang itu masih aktif, berbadan hukum dan dinilai layak mendapatkan bantuan untuk mengembangkan usaha yang digeluti.

Menurut dia, budi daya lele dengan pola bioflok cocok dikembangkan karena selain tidak memerlukan lahan luas, juga mengurangi modal pakan.

Konsep budi daya sistem bioflok lebih ekonomis karena memanfaatkan mikro organisme yang dikembangkan di dalam kolam sebagai pakan alami lele.

"Selain menekan biaya pakan, pola ini juga produksinya juga jauh lebih banyak karena satu kolam bisa diisi minimal 3.000 ekor dan masa panen bisa tiga kali setahun," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020