Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman optimis dengan transformasi Bangka Belitung ke sektor pariwisata dengan melihat potensi wisata alam serta didukung dengan letak geografis yang strategis. 

"Bangka Belitung tidak dapat terus bergantung pada sektor tambang. Beberapa daerah kami sudah memprioritaskan sektor pariwisata seperti Kabupaten Bangka Tengah dan Belitung. Hal ini didukung dengan alokasi anggaran yang sudah mengarah kesana. Harapan kita daerah lainnya mengikuti," kata Erzaldi saat menjadi narasumber pada kegiatan Webinar "Outlook Pariwisata 2021" yang digelar oleh Berita Satu, Kamis (26/11).

Ia mengatakan, Pemprov Bangka Belitung saat ini sudah melakukan strategi untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan menambah masa tinggal (length of stay) di Bangka Belitung.

"Untuk menambah jumlah wisatawan, Pemprov. Babel memperkuat kerja sama dengan berbagai maskapai untuk menambah jumlah penerbangan ke Bangka Belitung khususnya untuk wisatawan manca negara. Kita kerja sama dengan Maskapai Garuda untuk bisa membuka penerbangan langsung dari Cina, tepatnya dari Provinsi Sichuan yang merupakan asal dari etnis Tionghoa di Babel ini," ujarnya.

Selain itu, dirinya menyebutkan bahwa pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Bangka dan Sumatera akan mendorong jumlah wisatawan domestik ke Bangka Belitung.

"Jembatan Bahtera Sriwijaya saat ini masih proses DED, pembangunannya akan dimulai pada tahun 2023 mendatang. Jembatan sepanjang 13 km ini tidak hanya memudahkan distribusi barang namun, akan memberi efek domino dalam meningkatkan jumlah wisatawan kita," ujarnya.

Ia menambahkan, Bangka Belitung saat ini mengajukan dua Kawasan Ekonomi Khusus yakni KEK Tanjung Gunung dan KEK Sungailiat, untuk menambah length of stay wisatawan, pemprov terus mensupport disahkannya 2 KEK lagi setelah KEK Tanjung Kelayang di Belitung. 

"Pergelaran event-event baik di Pulau Bangka maupun Belitung. Di samping itu kita terus mengedukasi masyarakat agar sadar pariwisata mulai dari menanamkan keramah-tamahan sampai pada peran serta menjaga kebersihan dan ketertiban," ujarnya.

Sementara itu, Direktur PT Panorama Sentrawisata, Budi Tirtawisata mengatakan bahwa potensi wisata Babel tidak kalah menarik dari daerah lain.

"Saya setuju dengan Gubernur Erzaldi bahwa Bangka Belitung perlu menambahkan jumlah dan akses penerbangan. Namun hal itu juga harus diimbangi dengan kesiapan pariwisata Babel dari aspek amenitas, aksesibilitas, maupun atraksi," ujar Budi.

Terkait masalah penerbangan, Direktur Layanan Pengembangan Usaha dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia, Ade R. Susardi mengatakan bahwa tahun 2021 jumlah penerbangan diharapkan akan normal kembali.

"Selama bulan Mei kemaren jumlah penerbangan hanya 40, normalnya kita sampai 500 penerbangan. Sekarang ini masih sekitar 200 penerbangan, dan hanya mengangkut sekitar 60-70 % penumpang. Tahun depan kita harap sudah normal kembali. Karena kita lihat penduduk duniapun sudah mulai melakukan pergerakan (perjalanan)," ujarnya.

Selain Gubernur Erzaldi, hadir juga narasumber dari Garuda Indonesia yakni Ade R Susardi selaku Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan Teknologi Informasi; Hariyadi Sukamdani selaku Ketua Umum PHRI; dan BudinTirtawisata selaku Direktur Utama PT Panarama Sentrawisata Tbk.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020