Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan studi banding pengembangan tanaman porang ke Jawa Timur (Jatim) dengan melihat langsung budi daya komoditas ekspor itu di Jatim.

"Kami bersama tim melihat proses budi daya porang mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan, dan pemupukan hingga pemanenan porang di Surabaya, Jawa Timur," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel, Juadi di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan pada kegiatan belajar pengembangan tanaman porang ini, Pemprov Kepulauan Babel juga akan bekerja sama dengan PT Paidi Indo Porang, sebagai langkah pemerintah provinsi mengoptimalkan pengembangan tanaman porang untuk mengangkat perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19.

"Kami akan bekerja sama dengan PT Paidi Indo Porang dari penyiapan bibit, pembinaan, hingga penyediaan offtaker komoditas ekspor itu," ujarnya.

Menurut dia selain lahan yang sudah ada juga akan memanfaatkan lahan bekas tambang timah sebagai pengembangannya. Para petani juga akan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber pembiayaan berbagai skema pola penanaman dapat dikembangkan di Bangka Belitung.

"Dalam pengembangan porang ini, akan ada pembangunan sebuah pabrik pengolahan porang di Bangka Belitung dengan menggandeng BUMD melalui pemberdayaan desa. Dengan adanya pabrik tersebut diharapkan dapat menghasilkan produk olahan porang serta dapat menampung hasil porang di wilayah Sumatra," katanya.

Pengusaha dan pemilik PT Paidi Indo Porang, Paidi mengapresiasi Pemprov Babel pengembangan porang dan siap menjadi offtaker dan membantu mendampingi petani Bangka Belitung dalam pola penanaman porang yang baik dan benar.

"Dalam satu hektare lahan porang dibutuhkan 15 pekerja. Bayangkan jika Bangka Belitung siap dengan 1.000 hektar lahan. Pasti akan menyerap ribuan tenaga kerja, sehingga ekonomi akan terangkat," katanya.

Menurut dia untuk satu hektare lahan dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp800 juta dalam jangka waktu dua musim, dengan catatan penanaman dilakukan dengan intensif dan pola tanam yang benar.

"Kami berhasil mengembangkan budi daya tanaman porang dan hingga kini sukses menjadi pengusaha porang dengan menjual hasil produksinya ke luar negeri dan saat ini, kita juga terbuka bagi petani lain dengan memberikan edukasi seputar tata cara tanam porang dengan metode yang dikembangkannya serta membantu mediasi pemasarannya baik dalam untuk petani maupun pengepul," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020