Pangkalpinang (ANTARA) - Balai Karantina Indonesia menargetkan nilai ekspor produk pertanian 2024 naik menjadi Rp1.000 triliun, guna mendorong pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami optimis capaian target ekspor pertanian tahun depan tercapai, jika seluruh elemen bangsa ini bersinergi dan bekerja keras mencapai target tersebut," kata Kepala Balai Karantina Indonesia Ir Bambang saat pelepasan ekspor 25 ton chip porang di Pelabuhan Pangkalbalam Kepulauan Babel, Jumat.
Ia mengatakan nilai ekspor pertanian nasional pada 2019 mencapai Rp319 triliun dan naik dua lipat pada tahun 2022 senilai Rp658,2 triliun dan ditargetkan tahun 2024 sebesar Rp1.000 triliun.
"Kami mendorong pelaku usaha untuk bisa mengekspor hasil pertanian, perkebunan dan peternakan menjadi produk jadi, sehingga nilai tambah harga di pasaran lebih tinggi dan harga diterima petani juga tinggi," ujarnya.
Ia mengatakan ekspor chip porang 25 ton ke China di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini menjadi contoh bagi daerah lainnya untuk mengakselerasikan pencapaian target ekspor pertanian yang telah ditetapkan pemerintah.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Penjabat Gubernur Kepulauan Babel yang terus mendorong peningkatan ekspor produk pertanian di daerah ini," katanya.
Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu berharap dengan adanya sinergi antarpelaku usaha, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan kabupaten serta petani itu sendiri dalam membangun pertanian, sinergi antar keterlibatan pada rantai pemasaran dan ekspornya dalam mendukung dan mengisi pembangunan pertanian kedepannya.
"Kita terus berupaya dan selalu mendukung dengan data dan kebijakan daerah yang berkualitas serta dukungan kerjasama dalam mengisi pembangunan pertanian yang berkelanjutan dalam mewujudkan pertanian yang maju mandiri dan modern," katanya.