Toboali (Antara Babel) - PT Sumber Jaya Indah (SJI) menggelar sosialisasi operasi kapal isap di perairan laut Mempunai Toboali sebagai kompensasi dan bantuan sosial perusahaan kepada warga di daerah itu.
"Kegiatan ini merupakan sosialisasi lanjutan rencana lokasi kerja kapal isap Mutiara Hitam milik perusahaaan di laut Mempunai," kata perwakilan PT SJI, Hentono usai kegiatan sosialisasi di Toboali, Selasa.
Kegiatan sosialisasi itu dihadiri warga Dusun Gusung, Bukit Anda dan Dusun Limus yang sudah menyetujui aktivitas kapal tambang timah tersebut.
Sementara itu, warga pesisir di Batu Perahu dan Dusun Mempunai yang menolak aktivitas penambangan tersebut tidak menghadiri kegiatan sosialisasi.
Hentono mengatakan, kegiatan itu merupakan sosialisasi lanjutan yang telah beberapa kali dilakukan. Inti sosialisasi mengenai kompensasi dan bantuan sosial di masing-masing rumah ibadah di Toboali.
"Ini merupakan sosialisasi akan masuknya kapal ke perairan laut Mempunai, sekaligus sosialisasi kompensasi bagi masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, pihak SJI akan melakukan aktivitas penambangan sesuai aturan yang berlaku serta akan memberikan CSR kepada masyarakat.
"Jadi kehadiran kapal isap ini tidak hanya menguntungkan perusahaan tetapi juga masyarakat," katanya.
Sementara itu, Yusup salah satu peserta sosialisasi dari Dusun Gusung menyatakan keraguannya terkait kesepakatan kerja sama yang belum ditandatangani pihak SJI, sehingga warga meragukan komitmen perusahaan.
"Dalam kesepakatan itu hanya warga saja yang tanda tangan, tetapi pihak SJI tidak dan hal itu bukan kesepakatan bersama," katanya.
Sementara itu, Ketua Nelayan Batu Perahu Joni Juhri mengatakan tetap komitmen menolak kehadiran kapal isap yang akan beroperasi di laut Mempunai yang merupakan wilayah tangkapan nelayan.
"Kami tetap komit untuk menolak kehadiran kapal isap. Kalau perusahaan tetap mau beroperasi itu hak mereka, tetapi nelayan juga punya hak untuk menolak perusahaan tambang itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Kegiatan ini merupakan sosialisasi lanjutan rencana lokasi kerja kapal isap Mutiara Hitam milik perusahaaan di laut Mempunai," kata perwakilan PT SJI, Hentono usai kegiatan sosialisasi di Toboali, Selasa.
Kegiatan sosialisasi itu dihadiri warga Dusun Gusung, Bukit Anda dan Dusun Limus yang sudah menyetujui aktivitas kapal tambang timah tersebut.
Sementara itu, warga pesisir di Batu Perahu dan Dusun Mempunai yang menolak aktivitas penambangan tersebut tidak menghadiri kegiatan sosialisasi.
Hentono mengatakan, kegiatan itu merupakan sosialisasi lanjutan yang telah beberapa kali dilakukan. Inti sosialisasi mengenai kompensasi dan bantuan sosial di masing-masing rumah ibadah di Toboali.
"Ini merupakan sosialisasi akan masuknya kapal ke perairan laut Mempunai, sekaligus sosialisasi kompensasi bagi masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, pihak SJI akan melakukan aktivitas penambangan sesuai aturan yang berlaku serta akan memberikan CSR kepada masyarakat.
"Jadi kehadiran kapal isap ini tidak hanya menguntungkan perusahaan tetapi juga masyarakat," katanya.
Sementara itu, Yusup salah satu peserta sosialisasi dari Dusun Gusung menyatakan keraguannya terkait kesepakatan kerja sama yang belum ditandatangani pihak SJI, sehingga warga meragukan komitmen perusahaan.
"Dalam kesepakatan itu hanya warga saja yang tanda tangan, tetapi pihak SJI tidak dan hal itu bukan kesepakatan bersama," katanya.
Sementara itu, Ketua Nelayan Batu Perahu Joni Juhri mengatakan tetap komitmen menolak kehadiran kapal isap yang akan beroperasi di laut Mempunai yang merupakan wilayah tangkapan nelayan.
"Kami tetap komit untuk menolak kehadiran kapal isap. Kalau perusahaan tetap mau beroperasi itu hak mereka, tetapi nelayan juga punya hak untuk menolak perusahaan tambang itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015