Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membentuk posko pemantauan COVID-19, sebagai langkah menekan kasus orang terkonfirmasi virus 2019-nCoV di provinsi penghasil timah itu yang meningkat.

"Kita segera membentuk posko ini, sebagai penguatan surveilans deteksi dini dan pencegahan penyebaran virus 2019-nCoV," kata Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel, Mulyono Susanto usai memimpin pertemuan pelaksanaan rencana kontingensi COVID-19 di Pangkalpinang, Kamis.

Menurut dia belum terdapat kasus virus 2019-nCoV di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga status kebencanaan ditetapkan pada tahap kesiapsiagaan. Namun demikian, pihaknya harus menyiapkan masyarakat agar tidak panik.

"Kita segera menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan virus ini. Virus ini memang belum ada obatnya, tetapi dapat dicegah," ujarnya.

Ia mengatakan berbagai informasi penting akan disebarkan, baik melalui baliho, media massa, dan juga media sosial. Mulai dari pencegahan, gejala, hingga penanganan akan diinformasikan secara masif sehingga masyarakat dapat terhindar dari virus ini.

Selain itu, kesiapan rumah sakit rujukan terus dipantau. Menteri Kesehatan Republik Indonesia menetapkan dua rumah sakit rujukan untuk kasus ini, yaitu RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang untuk di wilayah Pulau Bangka dan RSUD Marsidi Judono untuk di Pulau Belitung. Pemprov Babel menetapkan RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno sebagai rumah sakit rujukan regional.

"Ketiga rumah sakit tersebut menyiapkan ruang isolasi beserta sarana dan prasarana terkait penanganan virus 2019-nCoV. Dinkes Babel juga akan terus melakukan pemantauan dan persiapan logistik, termasuk obat-obatan, alat pelindung diri, dan lain-lain," katanya.

Plt. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Pangkalpinang (KKP Pangkalpinang), Nuryanto, menyatakan kesiapan dalam mencegah masuknya virus ini ke Babel.

"Kami meningkatkan pengawasan dengan memasang thermal scanner di dua bandara, yaitu Bandara Depati Amir Pangkalpinang dan Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjung Pandan. Bandara di Pulau Belitung ini harus diperhatikan karena menjadi bandara internasional di mana terdapat beberapa penerbangan luar negeri," katanya.

Ia menambahkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menyiapkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan, yang akan menjadi salah satu petunjuk dalam mengidentifikasi masuknya virus ini.

"Kartu ini akan diserahkan kepada penumpang dan ABK (Anak Buah Kapal) yang berada dalam penerbangan. Berdasarkan data ini, KKP akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit rujukan," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021