Jakarta (Antara Babel) - Asteroid sebesar gunung akan melewati Bumi,
Senin pekan depan, yang akan menjadi perlewatan paling dekat yang
ditempuh sebuah batu ruang angkasa besar sampai 2027.
Batu ruang angkasa bernama Asteroid 2004 BL86 dan berlebar 550 meter akan berada 1,2 juta km dari Bumi pada Senin itu, atau masih tiga kali jarak Bumi ke Bulan.
Asteroid ini tidak mengancam Bumi, namun akan mempersembahkan pemandangan indah yang langka jika dilihat nanti, kata para pejabat NASA seperti dikutip space.com.
Para ilmuwan berusaha mempelajari Asteroid 2004 BL86 ini dengan menggunakan antena Goldstone di Jejaring Ruang Angkasa NASA di California, selaon juga lewat Observatorium Arecibo di Puerto Rico.
Gelombang radio ini akan memancarkan sinyal-sinyal gelombang mikro ke asteroid itu yang kemudian memantulkan target untuk kembali diterima Bumi.
"Untuk objek-objek sedekat ini, dalam ukuran sebesar ini, observasi rasa sungguh merupakan analog untuk pesawat ruang angkasa yang terbang demi kaliber data yang bisa kita dapatkan," kata Lance Benner dari NASA.
Kendati 2004 BL86 tak mengancam Bumi untuk masa mendatang ini, namun tetap perlu mencermati asteroid ini, kata Benner.
"Sungguh ini bentuk asuransi yang murah untuk memonitor objek-objek ini berdasarkan pertimbangan mendasar," kata dia kepada Space.com.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
Batu ruang angkasa bernama Asteroid 2004 BL86 dan berlebar 550 meter akan berada 1,2 juta km dari Bumi pada Senin itu, atau masih tiga kali jarak Bumi ke Bulan.
Asteroid ini tidak mengancam Bumi, namun akan mempersembahkan pemandangan indah yang langka jika dilihat nanti, kata para pejabat NASA seperti dikutip space.com.
Para ilmuwan berusaha mempelajari Asteroid 2004 BL86 ini dengan menggunakan antena Goldstone di Jejaring Ruang Angkasa NASA di California, selaon juga lewat Observatorium Arecibo di Puerto Rico.
Gelombang radio ini akan memancarkan sinyal-sinyal gelombang mikro ke asteroid itu yang kemudian memantulkan target untuk kembali diterima Bumi.
"Untuk objek-objek sedekat ini, dalam ukuran sebesar ini, observasi rasa sungguh merupakan analog untuk pesawat ruang angkasa yang terbang demi kaliber data yang bisa kita dapatkan," kata Lance Benner dari NASA.
Kendati 2004 BL86 tak mengancam Bumi untuk masa mendatang ini, namun tetap perlu mencermati asteroid ini, kata Benner.
"Sungguh ini bentuk asuransi yang murah untuk memonitor objek-objek ini berdasarkan pertimbangan mendasar," kata dia kepada Space.com.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015