Kelapa  (Antara Babel) - Warga Desa Tuik, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, mengaku optimistis pada tahun 2015 terbebas dari subsidi beras untuk masyarakat miskin (Raskin) seiring melimpahnya produksi padi di daerah itu.

"Kami yakin meningkatnya produksi dan produktivitas lahan pertanian, khususnya padi akan mampu mencukupi kebutuhan warga selama setahun sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Kepala Desa Tuik Didi Damhudi di Kelapa, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa pada tahun 2014 dari sekitar 300 kepala keluarga di desa tersebut, hanya sekitar 10 kepala keluarga yang menerima jatah raskin.

"Dengan kondisi seperti itu, kami yakin pada tahun ini, warga miskin yang awalnya menerima raskin akan mampu dicukupi dari hasil panen tahun ini," kata dia.

Ia yakin target tersebut akan terealisasi karena dari seluruh kepala keluarga di Desa Tuik, kurang dari lima kepala keluarga yang berprofesi selain petani, yaitu guru dan bidan.

"Sebagian besar sudah memiliki lahan dan menggarapnya sendiri, jadi kami yakin akan mampu memenuhi target swasembada beras tingkat desa," katanya.

Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat, beberapa waktu lalu mengatakan produktivitas lahan pertanian di Desa Tuik setiap tahunnya selalu meningkat.

"Pada awal dibukanya lahan pertanian di lokasi itu, produktivitas masih sangat rendah, yaitu antara 1,2 hingga 1,6 ton gabah kering giling per hektare per tahu, namun saat ini sudah banyak yang mampu mencapai lebih dari tiga ton," kata dia.

Selain itu, kata dia, pola penanaman padi sawah juga sudah ada beberapa lokasi lahan yang mencoba menerapkan dua kali penanaman dalam satu tahun.

"Benih padi juga sudah banyak yang berpindah dari varietas lokal ke varietas unggul nasional seperti Inpari dan Impago, jadi kami yakin desa tersebut akan mampu memenuhi target swasembada beras," kata dia.

Ia berharap seluruh petani di desa yang sudah tersedia hamparan persawahan seluas lebih dari 250 hektare tersebut terus meningkatkan keterampilan bercocok tanam sesuai anjuran petugas penyuluh agar produksi terus meningkat.

"Daerah ini ketergantungan pasokan beras dari luar daerah masih cukup tinggi, kami yakin jika pertanian padi digeluti dengan sungguh-sungguh akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani karena sisa kebutuhan beras selama setahun cukup mudah dipasarkan," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015