Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyosialisasikan gerakan pilah pilih sampah jadi berkah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan.

"Saat ini sampah sudah menjadi permasalahan dunia, termasuk di Bangka Barat, untuk itu kami akan terus menyosialisasikan gerakan ini agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya berperan aktif mengolah sampah dari rumah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Barat Ridwan di Mentok, Selasa.

Ia berharap gerakan pilah pilih sampah jadi berkah ini sebagai alternatif dalam mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi. "Sampah bisa dimanfaatkan menjadi berbagai barang ekonomi tinggi, seperti tas, vas bunga, tempat tisu, suvenir, dan berbagai barang kerajinan lainnya dengan bahan baku dari sampah," katanya.



Selain menjadi berbagai barang kerajinan, katanya, sampah juga bisa dimanfaatkan untuk hal lain dengan cara memilah, memilih dan mengolah, sebelum dibuang di tempat pengolahan akhir.

Selain menguatkan gerakan pilah pilih sampah menjadi berkah, Pemkab juga memberikan pemahaman pentingnya mengolah sampah mulai dari rumah tangga, karena keterbatasan pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir.

"Masyarakat harus tahu dan paham kondisi pemerintah daerah yang memiliki banyak keterbatasan dalam penanganan sampah, salah satunya adalah keterbatasan lahan TPA di Desa Airbelo yang secara keseluruhan hanya seluas 4,2 hektare," katanya.

Jika tidak dikelola dengan baik, kata dia, sampah dari seluruh warga di Bangka Barat tidak akan tertampung lagi di TPA dan paling lama hanya bisa digunakan selama dua tahun."Pilah dan pilih sampah ini menjadi hal penting dan perlu disosialisasikan agar semakin banyak warga atau komunitas yang bergerak mengelola dan mengolah sampah," katanya.

Salah satu keseriusan pemerintah dalam menyosialisasikan gerakan itu, Kantor Camat Mentok bersama PT Timah Tbk melalui Unit Metalurgi Mentok menggelar sosialisasi dan berbagi pengalaman pengelolaan sampah bersama perwakilan seluruh kelurahan dan desa serta kelompok masyarakat yang ada di Kecamatan Mentok.

Kegiatan yang digelar selama sehari penuh itu diikuti sekitar 60 orang peserta yang diharapkan bisa menumbuhkan kelompok-kelompok baru dalam pengelolaan sampah di daerah itu. "Sebagai tahap awal kami harapkan bisa memberikan pandangan kepada warga agar mau memulai gerakan pilah dan pilih sampah dari rumah," kata Camat Mentok Sukandi.

Kegiatan yang digelar dalam rangka memeringati Hari Peduli Sampah Nasional itu terselenggara atas kerja sama Kantor Camat dengan kelompok peduli lingkungan dan PT Timah Tbk.



"Pemberdayaan masyarakat dengan pilah dan pilih sampah mulai dari rumah ini merupakan hal penting dan akan lebih baik lagi jika dikembangkan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi," katanya.

Jika pola tersebut bisa dilakukan mulai dari rumah dan berkesinambungan, permasalahan penanganan sampah organik dan nonorganik yang saat ini sudah mencapai 92 ton per hari akan terbantu. "Target dari pemerintah, masyarakat bisa membantu mengelola dan mengolah sampah secara mandiri sekitar 30 persen dari seluruh sampah yang dihasilkan," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021