Sejak didirikan pada Oktober 2018 hingga Februari 2021 Lembaga Konservasi Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) ALOBI di Kawasan Kampoeng Reklamasi Air Jangkang telah menangani sebanyak 666 ekor satwa dimana 552 ekor satwa yang telah dilepasliarkan.  

Saat ini PPS ALOBI sedang merehabilitasi sebanyak 98 satwa dengan 41 jenis satwa dalam beberapa katagori seperti unggas, primata dan mamalia. Tidak hanya satwa lokal saja yang ada di PPS, melainkan juga satwa translokasi yang dititipkan di PPS ALOBI Air Jangkang, pasalnya wilayah kerja PPS ALOBI yakni Wilayah Sumatera dan Bangka Belitung.

ALOBI Foundation bekerjasama dengan PT Timah untuk mengelola PPS yang menangani ratusan satwa yang direhabilitasi dalam 36 kandang. Kadang-kandang satwa ini difasilitasi PT Timah Tbk di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang yang terdiri dari beberapa ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan satwa.

Manager PPS ALOBI, Endy Yusuf mengatakan terbentuknya PPS Alobi di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang berawal dari PT Timah Tbk melaksanakan reklamasi dalam bentuk lainnya yang terdiri dari agrowisata, ekowisata dan keanekaragaman hayati.

“PT Timah waktu itu berinisiatif untuk melakukan penyelamatan terhadap pelestarian satwa liar, maka dibangun lah Pusat Penyelematan Satwa (PPS) di area reklamasi PT Timah yang bekerjasama dengan ALOBI Foundation. Fasilitas yang dibuat PT Timah juga sudah memenuhi standar,” katanya.

Menurut ALOBI, PT Timah menjadi sponsor utama dalam operasional PPS ALOBI di Air Jangkang. Saat ini, kata dia ALOBI terus mengedukasi masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian satwa liar.

Satwa yang dititipkan di PPS merupakan milik negara baik dari hasil sitaan penegakan hukum, barang bukti, animal rescue dan satwa liar konflik.

“Kita apresiasi kepada PT Timah sponsor utama PPS yang ada di Kampoeng Reklamasi, dengan dibentuknya PPS di Kampoeng Reklamsi ini merupakan salah satu langkah pertanggungjawaban PT Timah terhadap keanekaragaman hayati di Babel dan Indonesia,” katanya.

Ia berharap, nantinya pengelolaan PPS ALOBI Air Jangkang akan semakin baik dan dapat memenuhi standar internasional.

“Kita sudah bergerak dengan PT Timah selama 2,5 tahun kita berharap dapat lebih profesional sehingga bisa memenuhi standar internasional dalam Pengelolaan satwa.
Kerusakan alam bangka Belitung masif terjadi, kita berharap seluruh elemen dapat bersama menjaga kelestarian satwa liar khususnya Babel dengan tidak melakukan perburuan,” tutupnya.

Sedangkan ALOBI sendiri yang sudah bergerak Konservasi Satwaliar dari tahun 2014 sampai dengan Februari 2021 ALOBI Sudah Merawat dan melepasliarkan satwaliar sebanyak 7120 ekor Satwa ke Habitat.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021