Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Perguruan Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta mengembangkan wisata minat khusus dalam bidang sejarah, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

"Sebagai tahap awal, kami akan memasarkan paket wisata sejarah yang berkaitan dengan tragedi kemanusiaan Perang Dunia II yang terjadi di Kota Mentok," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Bambang Haryo Suseno di Mentok, Bangka Belitung, Kamis.

Ia menjelaskan, pemasaran dengan pola paket wisata sudah biasa dilakukan di daerah lain, namun dalam kerja bersama para mahasiswa Trisakti kali ini membidik pasar khusus yaitu wisatawan yang berminat mengenal dan ingin belajar sejarah langsung di lokasi kejadian.

"Kebetulan di Kota Muntok menjadi salah satu lokasi terjadinya tragedi kemanusiaan saat Perang Dunia II, kami mencoba untuk memadukan potensi tersebut dan menawarkan paket wisata selama tiga hari mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah tersebut sekaligus menikmati pemandangan alam yang ada," katanya.

Pemasaran dengan pola paket wisata ini merupakan hasil dari kajian selama beberapa pekan yang dilakukan para mahasiswa Trisakti bersama Dinas Pariwisata dan Kabudayaan Kabupaten Bangka Barat yang diharapkan bisa memberikan dampak positif pada pembangunan kepariwisataan di daerah itu.

Ia berharap pola yang sedang dikerjakan tersebut nantinya bisa diteruskan oleh kelompok masyarakat atau pelaku usaha wisata yang ada di daerah itu untuk bersama-sama membangun kepariwisataan daerah.

"Kami akan mencoba mengawali langkah ini, namun ke depan kami berharap ada kelompok, komunitas atau pelaku usaha wisata yang melanjutkan karena paket wisata minat khusus, khususnya wisata sejarah, belum banyak yang menekuni, padahal Mentok kaya potensi sejarah yang bisa dikembangkan untuk menarik wisatawan," katanya.

Mentok yang berada di ujung barat Pulau Bangka, selain menjadi salah satu tempat tragedi kemanusiaan Perang Dunia II juga pernah menjadi lokasi pengasingan Proklamator bersama sejumlah pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia pada 1948-1949.

Selain itu, sejarah panjang penambangan dan perdagangan bijih timah mulai dari masa Kesultanan Palembang hingga penambangan modern juga berada di daerah itu.

Berbagai potensi yang berkaitan dengan sejarah tersebut sudah disusun untuk kemudian dikemas dan ditawarkan menjadi paket wisata.

"Ada empat paket wisata sejarah dan budaya yang sudah disiapkan, namun sebagai tahap awal kami tawarkan paket wisata yang berkaitan dengan tragedi kemanusiaan Perang Dunia II," katanya.

Keberadaan para mahasiswa Trisakti selama tujuh bulan di Bangka Barat diharapkan bisa memberikan semangat baru bagi kelompok, komunitas dan pelaku usaha wisata untuk bersama-sama membangkitkan kembali perekonomian masyarakat di tengah pandemi COVID-19, khususnya dari sektor pariwisata.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021